Dengan Nama Allah Dzat Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Segala puji bagi Allah SWT yang telah mewajibkan sholat kepada
hamba-Nya, dan memerintahkan mereka agar melakukannya dengan
sebaik-baiknya, dan menggantungkan keberhasilan dan keuntungan dengan
menjalankan sholat dengan khusyu’, dan menjadikan sholat sebagai pembeda
antara iman dan kufur, dan menjadikan sholat sebagai pencegah dari
melakukan perbuatan yang keji dan munkar.
Sholawat dan salam sejahtera senantiasa terlimpahkan kepada Baginda Nabi
Muhammad SAW beserta seluruh keluarga dan shahabatnya, serta kepada
orang-orang yang mengikuti sunah-sunahnya dan mengikuti petunjuknya.
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: أول ما افترض الله على أمتي
الصلواتالخمس, وأول ما يرفع من أعمالهم الصلوات الخمس, وأول ما يسألون من
أعمالهم الصلوات الخمس. فمن كان ضيع شيئا منها يقول الله تبارك وتعالى:
انظروا هل تجدون لعبدي نافلة من صلاة تتمون بها ما نقص من الفريضة, فيؤخذ
ذلك على فرائض الله وذلك برحمة الله وعدله. فإن وجد فضل وضع في ميزانه وقيل
له ادخل الجنة مسرورا. وإن لم يوجد له شيء من ذلك أمرت به الزبانية تأخذه
بيديه ورجليه ثم يقذف به فى النار
Baginda Rasulullah SAW bersabda : Yang pertama kali Allah SWT wajibkan
pada umatku adalah sholat lima waktu. Yang pertama kali dinaikkan dari
amal ibadah umatku adalah sholat lima waktu. Yang pertama kali
ditanyakan dari amal ibadah umatku adalah sholat lima waktu. Maka,
barang siapa menyia-nyiakan sebagian darinya, Allah SWT berfirman
(kepada para malaikat) : Apakah kalian menemukan ibadah sholat sunah
dari hamba-Ku ini, untuk menyempurnakan kekurangan pada sholat wajibnya ?
Maka diambillah sholat sunah tersebut untuk menyempurnakan
sholat-sholat fardlu yang telah diwajibkan Allah SWT. Hal ini
semata-mata rahmat dan keadilan Allah SWT. Maka apabila ditemukan
kelebihan kebaikan di timbangan amalnya, dikatakanlah padanya :
“Masukkan dia ke sorga dengan senang “. Namun bila tidak ditemukan
ibadah sholat sunah untuk menyempurnakan sholat wajib, maka Malaikat
Zabaniyyah diperintahkan untuk menyeret kedua tangan dan kakinya agar
melemparkannya ke neraka.
وقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: يقول الله تبارك وتعالى: ما تقرب إلي
المتقربون بمثل أداء ما افترضتُ عليهم، ولا يزال العبد يتقرب إلي بالنوافل
حتى أحبه، فإذا أحببتهُ كنتُ سمعه الذي يسمع به، وبصره الذي يبصر به.
ولسانه الذي ينطق به، ويده التي يبطش بها، ورجله التي يمشي بها
Baginda Rasulullah SAW bersabda : Allah SWT Berfirman : Sesungguhnya
tiada yang lebih utama bagi hamba yang mendekat kepada-Ku melebihi
mereka yang melakukan ibadah fardlu yang Aku wajibkan pada mereka. Dan
apabila hamba-Ku senantiasa melakukan ibadah-ibadah sunah (sebagai
tambahan ibadah fardlu) niscaya Aku akan mencintainya. Dan apabila Aku
mencintainya maka Aku berikan pendengaran khusus padanya, Aku berikan
penglihatan khusus padanya, Aku berikan ucapan yang khusus padanya, Aku
berikan kekuatan khusus pada tangannya dan Aku berikan kekuatan khusus
pada kakinya untuk berjalan
وقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: الصلاة معراج المؤمن
Baginda Rasulullah SAW bersabda : Sholat adalah merupakan tangga naik bagi orang mukmin
وقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: إن أقرب ما يكون العبد إلى الله أن يكون ساجدا
Baginda Rasulullah SAW bersabda : Sesungguhnya paling dekatnya seorang hamba pada Allah SWT adalah saat dia bersujud kepada-Nya
وقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: إن العبد ليصلي الصلاة لا يكتب له
نصفها ولا ثلثها ولا ربعها ولا خمسها ولا سدسها ولا عشرها وكان يقول
إنما يكتب للعبد من صلاته ما عقل منها
Baginda Rasulullah SAW bersabda : Sesungguhnya seorang hamba tidaklah
diterima sholatnya walaupun setengahnya saja, atau sepertiganya, atau
seperempatnya, atau seperlimanya, atau seperenamnya, atau
sepersepuluhnya. Namun yang diterima adalah yang dilakukannya dengan
kontak (menghudluri/menghayati segala yang dia baca dan dia lakukan).
Kematian bagi makhluk hidup adalah suatu kemestian. Meskipun berbeda
cara dan penyebabnya sakit, tua, kecelakaan, dan seterusnya. Jasadnya
pun, bisa dimana saja, atau musnah sama sekali tanpa bekas. Kematian
lambat atau cepat adalah mutlak bagi makhluk termasuk manusia.
Manusia adalah makhluk yang terbebani tanggung jawab dalam hayatnya,
terutama terhitung sejak baligh. Perbuatan manusia akan dibalas menurut
baik dan buruknya. Pertanggungjawaban mereka akan dihisab kelak di hari
Kiamat. Allah sebagai hakim yang adil, takkan keliru dalam menghitungdan
mengadili amal setiap orang.Namun, sebelum pembalasan hari Kiamat,
nikmat dan siksa kubur benar adanya. Manusia yang telah terpisah jiwa
dari raganya, akan didatangi malaikat untuk pertanyaan tentang Tuhan,
rasul, pedoman hidup dan seterusnya. Malaikat ini akan bersikap sesuai
perintah, menyiksa dan memberikan nikmat bagi mayit.
Manusia kecuali para rasul, dalam hidupnya tak lepas dari dosa. Dosa
inilah yang lalu mesti ditebus dengan siksa kubur oleh yang
bersangkutan. Jerit pedih mereka yang sudah mati memang tak didengar
oleh manusia yang hidup. Dalam keterangan Rasulullah, hanya hewan hidup
lah yang mendengar jeritan mayit yang tersiksa. Mayit pun harus
menanggung kelakuan buruknya di dunia. Mereka hanya bisa menerima siksa
tanpa bisa melakukan sesuatu apapun.
Mengingat itu, kita yang masih hidup mesti mengambil satu langkah agar
dapat meringankan siksa kubur mayit. Lebih istimewa lagi, kita lakukan
terhadap orang yang kita kenal, cintai atau yang sangat berjasa dalam
kehidupan kita, orang tua, guru, atau kiai.
Yang paling menakutkan bagi seorang mayit adalah ketika malam pertama di
alam kubur, maka alangkah lebih baik jika kita memberikan sedekah
kepada orang yang beru meninggal dunia pada malam pertamanya di alam
kubur dengan mengerjakan sholat Anisil Qobri. Sholat ini dikerjakan 2
rekaat yang dilaksanakan setelah mengerjakan Sholat Maghrib.
Hadiah itu bisa berupa shalat dua rakaat atau berupa sedekah yang
pahalanya ditujukan kepada mayyit. Seperti yang diterangkan Rasulullah
SAW dalam sabdanya;
روي عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه قال لا يأتى على الميت أشد من الليلة
الأولى, فارحموا بالصدقة من يموت. فمن لم يجد فليصل ركعتين يقرأ فيهما: أي
في كل ركعة منهما فاتحة الكتاب مرة, وآية الكرسى مرة, وألهاكم التكاثر مرة,
وقل هو الله أحد عشر مرات, ويقول بعد السلام: اللهم إني صليت هذه الصلاة
وتعلم ما أريد, اللهم ابعث ثوابها إلى قبر فلان بن فلان فيبعث الله من
ساعته إلى قبره ألف ملك مع كل ملك نور وهدية يؤنسونه إلى يوم ينفخ فى
الصور.
Diriwayatkan dari Rasulullah, Ia bersabda, “Tiada beban siksa yang lebih
keras dari malam pertama kematiannya. Karenanya,kasihanilah mayit itu
dengan bersedekah. Siapa yang tidak mampu bersedekah, maka hendaklah
sembahyang dua raka‘at. Di setiap raka‘at, ia membaca surat Alfatihah 1
kali, Ayat Kursi 1 kali, surat Attaktsur 1 kali, dan surat Al-ikhlash 11
kali. Setelah salam, ia berdoa, ‘Allahumma inni shallaitu hadzihis
shalata wa ta‘lamu ma urid. Allahummab ‘ats tsawabaha ila qabri fulan
ibni fulan (sebut nama mayit yang kita maksud),’ Tuhanku, aku telah
lakukan sembahyang ini. Kau pun mengerti maksudku. Tuhanku, sampaikanlah
pahala sembahyangku ini ke kubur (sebut nama mayit yang dimaksud),
niscaya Allah sejak saat itu mengirim 1000 malaikat. Tiap malaikat
membawakan cahaya dan hadiah yang kan menghibur mayit sampai hari Kiamat
tiba.” [Syekh Nawawi Albantani,Nihayatuz Zain, Hal. 107].
Hadiah semacam ini dalam tradisi Islam Nusantara dikenal dengan berbagai
sebutan sesuai kaedah local masing-masing. Ada yang menyebutnya
‘tahlilan’, ada yang menyebutnya arwahan, ada yang menyebut samadiahan
dan lain sebagainya. Semua itu merupakan perilaku terpuji yang telah
me-tradisi dalam wacana Islam Nusantara. Begitu pula dengan shalat
hadiah dua rakaat untuk mayit, yang kesunnahannya dilakukan saat malam
pertama mayit meninggal. Walaupun taka apa pula jika dilakukan setelah
jauh-jauh hari sepeninggal si mayit.
Pahala dari berbagai hadiah itu juga mengalir bagi kita yang masih hidup
dan melakukannya, seperti yang diterangkan dalam sebuah hadits
أن فاعل ذلك له ثواب جسيم, منه أنه لا يخرج من الدنيا حتى يرى مكانه فى الجنة.
“Siapa saja yang melakukan sedekah atau sembahyang itu, akan mendapat
pahala yang besar. Di antaranya, ia takkan meninggalkan dunia sampai
melihat tempatnya di surga kelak.”
Sejumlah ulama menganjurkan akan baiknya sembahyang 2 raka‘at ini.
Ringan dan mudah dilakukan, “Beruntunglah orang yang melakukan
sembahyang ini setiap malam dan menghadiahkan pahalanya untuk mayit kaum
muslimin.”
Sebagai umat Islam, kita dipanggil untuk peduli dan menanam bibit kasih
sayang terhadap alam, hewan dan manusia baik hidup maupun sudah
meninggal. Hanya saja, bentuk kasih yang dipersembahkan mesti
disesuaikan bagi penerimanya. Untuk saudara kita yang sudah meninggal,
kita bisa melakukan sedekah dan sembahyang 2 raka‘at di atas.
Inilah yang dicontohkan Rasulullah SAW. para ulama dan kiai mengawetkan
ajaran luhur Rasulullah dengan menuliskan, mengajarkan, menyontohkannya
kepada masyarakat luas. Dengan demikian, ajaran Nabi Muhammad SAW. akan
lestari hingga hari akhir kelak.
Tata Cara shalat:
Niat sholat Anisil Qobri :
اصلى سنة لأنس القبر ركعتين لله تعالى
“ Saya niat shalat anisil Qobri karena Allah ta’ala”
sholat Anisil Qobri adalah Shalat dua rekaat shalat seperti shalat biasa pada umunya akan tetapi setelah baca fatikhah membaca :
1. Ayat Qursi 1x
2. Al hakumut takatsur 1x
3. Qulhuwallohu ahad 11x
4. Qul Falaq 1x
5. Qul Nas 1x
Kemudian setelah salam membaca do’a sholat Anisil Qobri sebagai berikut:
اللهم انى صليت هذه الصلاة وتعلم ما اريد. اللهم ابعث ثوابها الى روح........بن.......
Allahumma inni shallaitu hadzihis shalata wa ta‘lamu ma urid. Allahummab
‘ats tsawabaha ila qabri fulan ibni fulan (sebut nama mayit yang kita
maksud),’ Tuhanku, aku telah lakukan sembahyang/Sholat ini. Kau pun
mengerti maksudku. Tuhanku, sampaikanlah pahala Sholatku ini ke
kuburnya.... Bin/Binti... (sebut nama mayit yang dimaksud),
Untuk sempurnanya Sholat Anisil Qobri, ditambah dengan do'a sebagai berikut :
اللهم انه (ها) نزل بك وانت خير منزل بك به (ها)
lalu Do’a sholat Anisil Qobri:
اللهم انى صليت هذه الصلاة وتعلم ما اريد اللهم ابعث ثوابها الى روح ........... / الى ارواح جميع امة هذا الرسول.
dan do'a sholat Anisil Qobri
:
اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَعَذَابِ النَّارِ
وَفِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَشَرِّ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ
“Allahumma inni a’udzu bika min ‘adzabil qobri, wa ‘adzabin naar, wa
fitnatil mahyaa wal mamaat, wa syarri fitnatil masihid dajjal"
[Ya Allah, aku meminta perlindungan kepada-Mu dari siksa kubur, siksa
neraka, penyimpangan ketika hidup dan mati, dan kejelekan Al Masih Ad
Dajjal].” (HR. Muslim)
Takhtimah
SHALAT dalam bentuk apapun juga namanya….adalah…….. DO’A yaitu
Permohonan kepada Allah dengan mengingat Allah swt., baik untuk diri
sendiri maupun untuk orang lain siapapun dia, apakah yang masih hidup
ataupun mereka yg sudah tiada. Ternyata setiap kita shalat, maka saat
duduk tasyahud akhir, WAJIB membaca do’a TAHYAT dimana shalat akan
menjadi batal apabila duduk dalam duduk tasyahud akhir tidak membaca Doa
Tahyat, yg didalamnya ada do’a selamat bagi para SHOLIHIN dan ” wa ala
‘ali ( bg Keluarga Rasulullah saw. dan Keluarganya Nabi Ibrahim as. ) “.
Itu berarti bahwa RAHMAT ALLAH TIDAK PERNAH ADA PUTUSNYA BAGI SELURUH
MAKHLUQ MANUSIA CIPTAAN ALLAH, baik bagi yang masih hidup ataupun yang
sudah dialam barzahk. Memohon apapun juga kepada Allah lebih aula jika
dilakukan dalam shalat, karena didalam shalat ada SUJUD dimana
Rasulullah saw. saat/momentum Hamba yg paling terdekat dengan Khaliknya
untuk berdo’a.
SHALAT HADIAH adalah ” shalat untuk mendo’akan mereka yang sudah
meninggal agar dapat diringankan / dibebaskan dari azab kubur “. ‘Ulama
menamakannya shalat hadiah karena dalam penjelasan tentang shalat hadiah
ini dijabarkan bahwa : ” Allah akan mengirimkan 1.000 Malaikat ( ke
liang lahat alam barzahknya si mayit ) membawa NUR dan HADIAH kepada si
Mayit yang amat sangat berguna bagi mayit hingga ditiupnya sangkakala “.
Bagi yang tidak yakin dan tidak mau mengerjakan shalat hadiah ini, ya sudah saja, jangan repot2 melarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar