Shalat Dhuha itu memiliki keutamaan dan faedah yang sangat agung. Orang
yang mengerjakan shalat Dhuha selalu berada dalam penjagaan dan
perlindungan dari Allah di sepanjang hari; dosa-dosanya dihapuskan;
terjaga dari perbuatan-perbuatan buruk; dimasukkan ke dalam golongan
muhsinîn (orang-orang berbuat ihsan), ahli ibadah dan menjadi golongan
yang beruntung; dibangunkan rumah di dalam surga; memperoleh pahala
seperti pahala menunaikan haji dan umrah; serta sepadan dengan sedekah
360 kali. Pahadal sedekah ini menjadi kewajiban setiap ruas tubuh
manusia setiap harinya.
Shalat Dhuha adalah shalat sunah yang dilakukan setelah terbit matahari
sampai menjelang masuk waktu zhuhur. Afdhalnya dilakukan pada pagi hari
disaat matahari sedang naik ( kira-kira jam 07.00 ). Shalat Dhuha lebih
dikenal dengan shalat sunah untuk memohon rizki dari Allah, berdasarkan
hadits Nabi : ” Allah berfirman :“Wahai anak Adam, jangan sekali-kali
engkau malas mengerjakan empat rakaat pada waktu permulaan siang (
Shalat Dhuha ) niscaya pasti akan Aku cukupkan kebutuhanmu pada akhir
harinya “ (HR.Hakim dan Thabrani).
Dalil Hadits tentang Sholat Dhuha
Pertama: Shalat Dhuha merupakan sunnah mu'akkadah, terbukti telah
dilakukan oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam, sebagaimana
diriwayatkan Muslim, no. 1176, dari hadits Aisyah radhiallahu anha, dia
berkata,
( كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي الضُّحَى أَرْبَعًا ، وَيَزِيدُ مَا شَاءَ اللَّهُ ) .
"Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam shalat Dhuha sebanyak empat (rakaat), kadang beliau menambah sesuai keinginannya."
Syekh Ibnu Baz rahimahullah berkata dalam kitab Majmu Fatawa, 11/389,
"Shalat Dhuha adalah sunnah mu'akkadah yang telah dilakukan oleh Nabi
shallallahu alaihi wa sallam dan beliau perintahkan kepada para
shahabatnya."
Kedua: Terdapat beberapa hadits dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam tentang keutamaan shalat Dhuha, di antaranya;
1) Dari Abu Dzar radhiallahu anhu, dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam, beliau bersabda, "
يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلامَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ ، فَكُلُّ
تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ ، وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ ، وَكُلُّ
تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ ، وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ
بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ ، وَنَهْيٌ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ ،
وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنْ الضُّحَى (رواه
مسلم، رقم 1181) .
Pada setiap persendian kalian harus dikeluarkan sedekahnya setiap pagi;
Setiap tasbih (membaca subhanallah) adalah sedekah, setiap tahmid
(membaca Alhamdulillah) adalah sedekah, setiap tahlil (membaca Lailaha
illallah) adalah sedekah, setiap takbir (membaca Allahu Akbar) adalah
sedekah, amar bil ma'ruf adalah sedekah, nahi ‘anil munkar adalah
sedekah. Semua itu dapat terpenuhi dengan (shalat) dua rakaat yang
dilakukan di waktu Dhuha." (HR. Muslim, no. 1181)
Imam Nawawi rahimahullah berkata, "Sabda beliau shallallahu alaihi wa sallam,
وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنْ الضُّحَى
'Semua itu dapat terpenuhi (cukup tergantikan) dengan (shalat) dua rakaat yang dilakukan di waktu Dhuha'
Kata (يجزي) dapat dibaca dhomah atau fahtah di awalnya. Jika dibaca
dhammah (يُجْزِي) artinya adalah dibalas, sedangkan jika dibaca
fathah(يَجْزِي) berasal dari kata جزى يجزي artinya adalah cukup,
sebagaimana firman Allah Ta'ala,
: لا تَجْزِي نَفْس
Atau sebagaimana hadits,
لا يَجْزِي عَنْ أَحَد بَعْدك
Tidak cukup dengan orang selainmu.
Hadits ini merupakan dalil tentang besarnya keutamaan dan kedudukan
shalat Dhuha, dan bahwa dia sah jika dilakukan sebanyak dua rakaat."
(Syarh Muslim, oleh Imam Nawawi)
2) Diriwayatkan oleh Bukhari, no. 1178, dan Muslim, no. 721, dari Abu Hurairah radhiallahu anhu, dia berkata,
أَوْصَانِي خَلِيلِي بِثَلَاثٍ لا أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ : صَوْمِ
ثَلاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ، وَصَلاةِ الضُّحَى ، وَنَوْمٍ عَلَى
وِتْرٍ
“Kekasihku (Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam) telah berwasiat
kepadaku tentang tiga perkara agar jangan aku tinggalkan hingga mati;
Puasa tiga hari setiap bulan, shalat Dhuha dan tidur dalam keadaan sudah
melakukan shalat Witir."
Dari Abu Darda radhiallahu anhu, dia berkata, "Kekasihku telah berwasiat
kepadaku tentang tiga hal yang tidak akan aku tinggalkan selama
hidupku; Puasa tiga hari setiap bulan, shalat Dhuha dan tidak tidur
sebelum aku menunaikan (shalat) Witir." (HR. Muslim, no. 1183)
Qurtubi rahimahullah berkomentar: “Wasiat Rasulullah sallallahu’alaihi
wa sallam kepada Abu Darda’ dan Abu Hurairah radhiallahu’anhuma
menunjukkan akan keutamaan Shalat Dhuha dan banyak pahalanya serta
penekanannya. Oleh karena itu beliau berdua senantiasa menjaganya dan
tidak (pernah) meninggalkan.” Selesai dari kitab ‘Al-Mufhim Lima Asykala
min Talkhisi Muslim’
3) Dari Abu Darda dan Abu Dzar radhiallahu anhuma dari Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam, dari Allah Azza wa Jalla, bahwa Dia
berfirman, "Wahai anak Adam shalatlah empat rakaat di awal hari, Aku
akan lindungi engkau hingga akhirnya." (HR. Tirmizi, no. 437,
dishahihkan oleh Al-Albany)
Al-Mubarakfuri rahimahullah berkata, yang dimaksud 'shalat di awal siang
adalah shalat Dhuha, ada pula yang mengatakan shalat isyraq, ada pula
yang mengatakan shalat sunnah Shubuh dan fardhunya, karena dia merupakan
shalat fardhu pertama di siang hari. Aku katakan, 'Pengarang (sunan
Tirmizi) begitu juga Abu Daud memahami shalat tersebut sebagai shalat
Dhuha, karena itu keduanya memasukkan hadits ini dalam bab Shalat Dhuha.
Sedangkan yang dimaksud menjaga adalah menjaga urusannya hingga akhir
siang. Ath-Thaiby berkata, maksudnya adalah 'Aku lindungi kesibukan dan
kebutuhanmu serta melindungi engkau dari segalah keburukan setelah
shalatmu hingga akhir siang. Maksudnya, berkonsentrasilah beribadah
kepada-Ku di awal siang, maka Aku akan tenangkan pikiranmu hingga akhir
siang dengan memenuhi semua kebutuhanmu." (Tuhfatul Ahwazi, 2/478)
4) Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu, dia berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "
"Tidak ada orang yang memelihara shalat Dhuha, melainkan dia seorang
yang kembali, karena dia adalah shalat awwaabin (shalatnya orang-orang
yang kembali)." (HR. Ibnu Khuzaimah, dinyatakan hasan oleh Al-Albany
dalam Shahih At-Targhib wat-Tarhib, 1/164)
5) Dari Anas bin Malik radhiallahu anhu, dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam, beliau bersabda,
Siapa yang shalat Fajar berjamaah, kemudian duduk untuk berzikir kepada
Allah hingga matahari terbit, kemudian dia shalat dua rakaat, maka
baginya bagaikan pahala haji dan umrah, sempurna, sempurna, sempurna."
(HR. Tirmizi, no. 586, dinyatakan hasan oleh Al-Albany rahimahullah
dalam Shahih Sunan At-Tirmizi)
Al-Mubarakfuri rahimahullah berkata dalam kitab Tuhfatul Ahwazi bi
syarhi Jami At-Tirmizi, 3/158: Sabda beliau 'Kemudian shalat dua rakaat'
maksudnya adalah setelah matahari terbit. Sedangkan Ath-Thaybi berkata,
maksudnya adalah, 'Kemudian dia shalat setelah matahari naik setinggi
tombak, sehingga waktu dimakruhkan shalat telah habis. Ini adalah shalat
yang dinamakan shalat Isyraq, dia adalah awal (waktu) shalat Dhuha."
Keutamaan Sholat Dhuha
Shalat Dhuha memiliki keutamaan yang luar biasa. Berikut ini 6 keutamaan
shalat Dhuha sebagaimana disebutkan dalam hadits-hadits shahih:
1. Diwasiatkan Rasulullah agar dikerjakan setiap hari
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu beliau berkata:
أَوْصَانِى خَلِيلِى -صلى الله عليه وسلم- بِثَلاَثٍ بِصِيَامِ ثَلاَثَةِ
أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَرَكْعَتَىِ الضُّحَى وَأَنْ أُوتِرَ قَبْلَ
أَنْ أَرْقُدَ
“Kekasihku (Muhammad) shallallahu ‘alaihi wasallam mewasiatkan kepadaku
tiga perkara: puasa tiga hari setiap bulan (ayyamul bidh), shalat Dhuha
dua rakaat dan shalat witir sebelum tidur” (HR. Al Bukhari dan Muslim)
أَوْصَانِى خَلِيلِى بِثَلاَثٍ لاَ أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ صَوْمِ
ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ، وَصَلاَةِ الضُّحَى ، وَنَوْمٍ
عَلَى وِتْرٍ
“Kekasihku mewasiatkan tiga hal yang tidak akan kutinggalkan hingga mati
yakni berpuasa tiga hari setiap bulan, shalat dhuha dan shalat witir
sebelum tidur” (HR. Al Bukhari)
2. Shalat Dhuha adalah Shalat Awwabin
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu beliau berkata:
أوصاني خليلي بثلاث لست بتاركهن أن لا أنام إلا على وتر وأن لا أدع ركعتي الضحى فإنها صلاة الأوابين وصيام ثلاثة أيام من كل شهر
“Kekasihku (Muhammad) mewasiatkan kepadaku tiga perkara yang aku tidak
meninggalkannya: agar aku tidak tidur kecuali setelah melakukan shalat
witir, agar aku tidak meninggalkan dua rakaat shalat Dhuha karena ia
adalah shalat awwabin serta agar aku berpuasa tiga hari setiap bulan”
(HR. Ibnu Khuzaimah; shahih)
Awwabin adalah orang-orang yang taat. Merutinkan shalat dhuha, dengan
demikian, berarti menjadikan seseorang dicatat sebagai orang-orang yang
taat.
3. Shalat Dhuha 2 rakaat senilai 360 sedekah
يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلاَمَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ
تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ
صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ
وَنَهْىٌ عَنِ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ
يَرْكَعُهُمَا مِنَ الضُّحَى
“Setiap pagi, setiap ruas anggota badan kalian wajib dikeluarkan
sedekahnya. Setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah,
setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh
kepada kebaikan adalah sedekah, dan melarang berbuat munkar adalah
sedekah. Semua itu dapat diganti dengan shalat dhuha dua rakaat.” (HR.
Muslim)
فِى الإِنْسَانِ ثَلاَثُمِائَةٍ وَسِتُّونَ مَفْصِلاً فَعَلَيْهِ أَنْ
يَتَصَدَّقَ عَنْ كُلِّ مَفْصِلٍ مِنْهُ بِصَدَقَةٍ. قَالُوا وَمَنْ
يُطِيقُ ذَلِكَ يَا نَبِىَّ اللَّهِ قَالَ النُّخَاعَةُ فِى الْمَسْجِدِ
تَدْفِنُهَا وَالشَّىْءُ تُنَحِّيهِ عَنِ الطَّرِيقِ فَإِنْ لَمْ تَجِدْ
فَرَكْعَتَا الضُّحَى تُجْزِئُكَ
“Di dalam tubuh manusia terdapat tiga ratus enam puluh sendi, yang
seluruhnya harus dikeluarkan sedekahnya.” Mereka (para sahabat)
bertanya, “Siapakah yang mampu melakukan itu wahai Nabiyullah?” Beliau
menjawab, “Engkau membersihkan dahak yang ada di dalam masjid adalah
sedekah, engkau menyingkirkan sesuatu yang mengganggu dari jalan adalah
sedekah. Maka jika engkau tidak menemukannya (sedekah sebanyak itu),
maka dua raka’at Dhuha sudah mencukupimu.” (HR. Abu Dawud)
4. Shalat Dhuha 4 rakaat membawa kecukupan sepanjang hari
يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ يَا ابْنَ آدَمَ لاَ تُعْجِزْنِى مِنْ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ فِى أَوَّلِ نَهَارِكَ أَكْفِكَ آخِرَهُ
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman, “Wahai anak Adam, janganlah engkau luput
dari empat rakaat di awal harimu, niscaya Aku cukupkan untukmu di
sepanjang hari itu.” (HR. Ahmad)
5. Shalat Dhuha merupakan ghanimah terbanyak
Suatu hari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mendengar para
sahabatnya membicarakan tentang ghanimah (harta rampasan perang), maka
beliau menunjukkan amal yang lebih banyak dari pada ghanimah-ghanimah
itu
مَنْ تَوَضَّأَ ثُمَّ غَدَا إِلىَ الْمَسْجِدِ لِسَبْحَةِ الضُّحىَ، فَهُوَ
أَقْرَبُ مَغْزىً وَأَكْثَرُ غَنِيْمَةً وَأَوْشَكُ رَجْعَةً
“Barangsiapa berwudhu kemudian pergi pada waktu pagi ke masjid untuk
melaksanakan shalat dhuha, maka hal itu adalah peperangan yang paling
dekat, ghanimah yang paling banyak, dan kembalinya lebih cepat” (HR.
Tirmidzi dan Ahmad; hasan shahih).
Penjelasan hadits ini mengisyaratkan dengan keutamaan shalat dhuha dan
hubungannya dengan rezeki. Bahwa siapa yang mengamalkan shalat dhuha, ia
mendapatkan lebih banyak dari harta rampasan perang; baik dalam hal
kuantitas harta atau keberkahannya.
6. Pahala shalat Dhuha senilai dengan pahala umrah
Dari Anas bin Malik, Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
« مَنْ صَلَّى الْغَدَاةَ فِى جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ
حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَانَتْ لَهُ
كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ ». قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله
عليه وسلم- « تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ
“Barangsiapa yang melaksanakan shalat shubuh secara berjama’ah lalu ia
duduk sambil berdzikir pada Allah hingga matahari terbit, kemudian ia
melaksanakan shalat dua raka’at, maka ia seperti memperoleh pahala haji
dan umroh.” Beliau pun bersabda, “Pahala yang sempurna, sempurna dan
sempurna.” (HR. Tirmidzi no. 586. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa
hadits ini hasan)
Al Mubaarakfuri rahimahullah dalamTuhfatul Ahwadzi bi Syarh Jaami’ At
Tirmidzi (3: 158) menjelaskan, “Yang dimaksud ‘kemudian ia melaksanakan
shalat dua raka’at’ yaitu setelah matahari terbit. Ath Thibiy berkata,
“Yaitu kemudian ia melaksanakan shalat setelah matahari meninggi
setinggi tombak, sehingga keluarlah waktu terlarang untuk shalat. Shalat
ini disebut pula shalat Isyroq. Shalat tersebut adalah waktu shalat di
awal waktu.”
Demikian 6 keutamaan Shalat Dhuha, semoga semakin memotivasi kita dalam
mengamalkan sunnah Nabi ini, serta menjadikan shalat dhuha sebagai salah
satu kebiasaan rutin.
Manfaat Sholat Dhuha
Manfaat sholat dhuha memang sangat banyak baik untuk jasmani maupun
rohani, sehingga akan sangat baik jika dilakukan setiap hari, dan pada
kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai manfaat dari sholat
dhuha. Sholat dhuha sendiri merupakan sholat yang dilakukan pada saat
matahari baru terbit sekitar pukul 07.00 sampai dengan waktu menjelang
dzuhur.
Manfaat sholat dhuha sendiri memang sangat banyak dan tentu saja sangat
bermanfaat untuk seseorang, selain untuk membukakan pintu rezeki agar
lebih baik, sholat dhuha sendiri juga memiliki manfaat lain untuk
kesehatan dan juga kecantikan.
Adapun beberapa manfaat sholat dhuha untuk kesehatan dan kecantikan adalah sebagai berikut:
Manfaat Sholat Dhuha Untuk Kesehatan
Yang pertama adalah manfaat untuk kesehatan, sholat dhuha sendiri memang
tidak hanya bermanfaat untuk rohani saja melainkan juga untuk
kesehatan. Mengapa bisa demikian? Hal tersebut karena di dalam sholat
dhuha terdapat beberapa gerakan yang harus dilakukan, oleh karena itu
sholat dhuha juga bisa dimanfaatkan sebagai salah satu kegiatan dalam
berolahraga.
Olahraga Tanpa di Sadari
Penjelasannya sendiri adalah sholat dhuha dilakukan pada saat masih pagi
hari yaitu sekitar pukul 08.00 sampai dengan menjelang dhuhur, dan jam
– jam tersebut merupakan waktu yang sangat baik untuk berolahraga, oleh
karena itu melakukan sholat dhuha sama saja dengan berolahraga karena
nantinya bisa dimanfaatkan untuk menjaga kesehatan tulang serta otot
karena setiap persendian bergerak, mulai dari tangan, siku sampai dengan
lutut dan kaki. Manfaat gerakan sholat memang dapat memberikan efek
olahraga tanpa di sadari.
Melancarkan peredaran darah
Selain itu juga sholat dhuha membantu untuk melancarkan peredaran darah
yang ada di dalam tubuh manusia karena semua pergerakan dalam sholat
dhuha sangat lengkap. Mulai dari mengangkat kedua tangan, membungkuk
saat gerakan rukuk, kemudian juga gerakan sujud yang mana kepala berada
lebih rendah dibandingkan badan dan darah tersebut juga mengalir ke
kepala kemudian pada saat duduk aliran darah dinormalkan kembali.
Menormalkan Produksi Hormon
Selain itu juga sangat bermanfaat untuk menormalkan produksi hormon yang
ada di dalam tubuh. Jadi sholat dhuha memang sangat bermanfaat dan
efektif untuk menjaga kesehatan tubuh, baik untuk bagian tubuh, organ
tubuh sampai dengan beberapa cairan dan juga hormone dalam tubuh.
Manfaat sholat dhuha untuk rohani
Membuat jiwa lebih tenang
Selain bermanfaat untuk menjaga kesehatan karena beberapa gerakan yang
sangat mempengaruhi kondisi tubuh, sholat dhuha juga sangat bermanfaat
untuk menjaga rohani, yang mana nantinya jiwa akan menjadi lebih tenang,
terlebih lagi jika rezeki memang sudah dibukakan dan dipermudah di
dalam mendapatkan rezeki.
Menghilangkan Stress
Selain itu sholat dhuha maupun sholat yang lainnya akan membantu umat
muslim untuk bisa mendapatkan ketenangan batin sehingga terhindar dari
stress. Stress sendiri merupakan salah satu hal yang sangat mengganggu
dan bisa menimbulkan resiko terkena berbagai macam penyakit. Mulai dari
mengambil air wudhu sebenarnya sudah bisa membuat batin dan pikiran
menjadi tenang namun jika ditambah dengan sholat dhuha tentu saja akan
jauh lebih tenang. Jadi menurut sebagian besar orang, melakukan sholat
dhuha sendiri memang akan mendapatkan ketenangan dan juga rezekinya
lancar sehingga beberapa umat muslim melakukan / menjalankan sholat
dhuha setiap hari.
Manfaat Sholat Dhuha Untuk Kecantikan
Kecantikan merupakan salah satu hal yang sangat diimpikan oleh semua
wanita, oleh karena itu selain dengan melakukan perawatan, umat muslim
bisa juga merawat kecantikan dengan melakukan sholat baik sholat wajib /
sholat 5 waktu maupun sunah, salah satunya sholat dhuha.
Kebersihan Muka
Selain beberapa manfaat di atas, sholat dhuha juga sangat bermanfaat
untuk kecantikan yang mana pada saat berwudhu wajah akan dibasuh dengan
air bersih sehingga kulit juga akan selalu terjaga kebersihannya.
Kemudian juga pada saat berwudhu dan saat membasuh wajah dengan tepat
tentu saja kulit akan kencang sehingga tidak mudah kendur dan memberikan
manfaat agar awet muda.
Wajah Berseri
Selain itu juga dengan menjalankan sholat dhuha serta sholat 5 waktu
tentu saja kecantikan akan terpancar secara alami dengan sendirinya
sehingga setelah berwudhu serta menjalankan sholat biasanya wajah
seseorang akan terlihat lebih berseri. Dan hal terseut juga sudah banyak
yang membuktikannya.
Manfaat Sholat Dhuha Untuk Kesuksesan
Selain berusaha, berdoa juga merupakan salah satu cara untuk mendapatkan
kesuksesan bagi setiap orang, untuk umat muslim sendiri cara berdoa
adalah dengan menjalankan ibadah sholat, termasuk sholat dhuha.
Membuka Pintau Rezeki
Pada dasarnya sholat dhuha memang sangat bermanfaat untuk membukakan
pintu rezeki, tak hanya itu tetapi juga akan membantu dalam mendapatkan
kesuksesan. Namun kesuksesan juga tidak bisa didapatkan hanya dengan
berdoa tanpa ada usaha, oleh karena itu agar lebih seimbang dan juga
menjadi berkah, semuanya harus dilakukan yaitu dengan berusaha dan
ditunjang dengan berdoa, salah satunya dengan menjalankan sholat dhuha
tersebut. Jadi itulah beberapa yang perlu diketahui oleh semua umat
muslim mengenai manfaat sholat dhuha.
Tata Cara Sholat Dhuha
Sholat dhuha sendiri merupakan kegiatan sholat sunah yang dilakukan
dengan tujuan untuk membukakan pintu rezeki bagi umat islam dan hal
tersebut memang sudah tertulis di dalam hadist Rasulullah. Namun sebelum
kita membahas mengenai apa saja manfaat sholat dhuhabagi umat muslim,
kita akan membahas mengenai bagaimana tata cara sholat sunah dhuha
terlebih dahulu sehingga nantinya di dalam menjalankan sholat akan lebih
maksimal. Dan berikut ini adalah tata cara dari sholat dhuha yang bisa
diperhatikan:
Yang pertama adalah membaca niat di dalam hati sembari takbiratul ihram,
bisa mengucapkan niat menggunakan bahasa Arab maupun bahasa sendiri
yang terpenting adalah memang niat untuk melakukan sholat dhuha.
Kemudian untuk langkah berikutnya adalah membaca doa iftitah dilanjutkan
dengan membaca surat Al Fatihah. Kemudian jika sudah selesai dalam
membaca surat Al Fatihah, dilanjutkan dengan membaca surat pendek yang
dibisa. Namun akan lebih afdol jika membaca surat Asysyams pada rakaat
yang pertama dan pada rakaat yang kedua membaca surat Al Lail. Namun
jika memang belum hafal, maka bisa membaca surat pendek yang lainnya.
Setelah itu melakukan gerakan ruku’ dan juga membaca bacaan tasbih
sebanyak tiga kali, kemudian dilanjutkan dengan gerakan I’tidal serta
membacakan bacaannya.
Kemudian lakukan gerakan sujud serta membaca tasbih sebanyak tiga kali
dan diikuti dengan gerakan duduk di antara dua sujud serta membacakan
bacaannya. Setelah itu dilanjutkan dengan gerakan sujud kembali sembari
membaca bacaan saat sujud.
Setelah semua gerakan tersebut selesai, berarti rakaat pertama sudah
selesai, dan pada rakaat kedua, tata caranya sama dengan rakaat pertama.
Kemudian setelah rakaat kedua selesai, pada saat tasyahhud akhir
selesai, maka ucapkan salam sebanyak dua kali. Dan jika memang di dalam
melakukan kegiatan sholat dhuha memilih lebih dari dua rakaat, maka tata
caranya juga tetap sama dan di dalam melakukannya juga jika sudah dua
rakaat selesai maka salam begitu seterusnya.
Bacaan Doa Sholat Dhuha Lengkap Bahasa Arab – Bahasa Indonesia dan Artinya
اَللهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ، وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ،
وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ، وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ، وَالْقُدْرَةَ
قُدْرَتُكَ، وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ. اَللهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقَى فِى
السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ
كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ
كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ
وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
ALLAHUMMA INNADH DHUHA-A DHUHA-UKA, WAL BAHAA-A BAHAA-UKA, WAL JAMAALA
JAMAALUKA, WAL QUWWATA QUWWATUKA, WAL QUDRATA QUDRATUKA, WAL ISHMATA
ISHMATUKA. ALLAHUMA INKAANA RIZQI FIS SAMMA-I FA ANZILHU, WA INKAANA FIL
ARDHI FA-AKHRIJHU, WA INKAANA MU’ASARAN FAYASSIRHU, WAINKAANA HARAAMAN
FATHAHHIRHU, WA INKAANA BA’IDAN FA QARIBHU, BIHAQQIDUHAA-IKA WA
BAHAAIKA, WA JAMAALIKA WA QUWWATIKA WA QUDRATIKA, AATINI MAA ATAITA
‘IBADIKASH SHALIHIN.
Artinya: “Ya Alloh, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu,
keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan
adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu, Ya Alloh, apabila
rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam
bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram
sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu,
kekuasaan-Mu (Wahai Tuhanku), datangkanlah padaku apa yang Engkau
datangkan kepada hamba-hambaMu yang soleh”.
Manfaat sholat dhuha memang sangat banyak bagi kesehatan, tidak sampai
di situ tentu Allah akan membukakan pintu rezeki bagi kita yang
menjalankannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar