Bab Wudhu
Pengertian Wudhu
Alwudhu-a syurthan syuruthi shih-hatish-shalati, falaa tashih-hush-shalaati bidunihi walahu kaifitun makhshuushatun wafaradhaan sunanun wamubthilatun.
Wudhu ialah Syarat dari beberapa syarat sahnya shalat, maka tidak sah shalat selain dengan wudhu, dan itu mempunyai cara khusus, (yaitu) yang wajib, sunnah dan yang batal.
Tata cara wudhu yang wajib
Dalil : 1
Sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an maka wudhu yang wajib itu seperti tersebut berikut ini :
Idzaa kuntum ilaash-shalaati faghsiluu wujuuhakum wa abdiyakum ilaalmarafiqi wamsahuu biru-uusikum wa arjulakum ilaalka’baini ”. ( QS. Al_Maidah :6).
Artinya : “ Apabila kamu hendak menegakkan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku dan sapulah kepalamu dan basuhlah kaki-kaki kamu sampai dengan kedua mata kaki”. ( QS. Al_Maidah :6).
Tata cara Berwudhu yang Wajib Campur Sunnah
1.Membaca Basmalah
Dalil : 2
‘an abii hurairatu qala : qala rasulillahi shalallahu ‘alaihi wasallama laawudhuu-a liman lam yadzkurusmallahi ‘alaihi(HR. Ahmad, Abu Daud dan Ibnu Majah)
Dari Abu Hurairah, ia berkata : Telah bersabda Rasulullah SAW : “Tidak ( sah ) wudhu bagi orang yang tidak menyebut nama Allah pada (permulaan wudhunya”. (HR. Ahmad, Abu Daud dan Ibnu Majah)
2.Mencuci tangan, berkumur dan menghirup air ke hidung
Dalil : 3
Qiila li’abdillahibni zaidin : tawadha’lanaa wudhuu-a rasuulillahi shalallahu ‘alaihi wasallama fada’abi-inaa-i fa-akfa-a minhaa ‘alaa bidaihi faghasalahum tsalaatsaa, tsumma adkhala yadahu fastakhrajahaa famadhmadha wastansyaqa min kaqin wahidatin fafa’ala dzalika tsalaatsa …(HR. Muslim)
Ada yang bertanya kepada Abdullah bin Zaid :’ Tunjukkanlah kepada kami (sebagaimana) cara wudhu Rasulullah SAW!Maka Abdullah bin Zaid minta satu bejana air, kemudian ia menuangkan air dari bejana itu ke atas tangannya itu tiga kali kemudian ia memasukkan tangannya (ke dalam bejana itu) lalu ia keluarkan kemudian ia berkumur dan menghisap air ke hidung, ia perbuat itu tiga kali …(HR. Muslim)
Dalil : 4
‘an ‘abdillahi zaidin fii shifatil wudhu-i .tsummadkhala shalallahu ‘alaihi wasallama yadahu famanmadha wastansyaqa min kaqin wahidatin fafa’ala dzaalika tsalaatsa ”. (HR. Bukhari dan Muslim).
Dari Abdulla bin Zaid dalam sifat wudhu, kemudian Rasulullah SAW memasukkan tangannya lalu berkumur dan menghirup air kehidungnya dengan air seciduk tangannya yang dilakukannya tiga kali”. (HR. Bukhari dan Muslim).
3.Cara mencuci muka
Dalil : 5
Tsummadkhala (‘abdullahibnuzaidin) yadaihi fa’tarafa bihaa”. (HR. Bukhari)
“Kemudian (Abdullah bin Zaid) memasukkan dua tangannya lalu ia ciduk dengan tangan itu”. (HR. Bukhari)
Dalil : 6
Tsumma akhada ghurfatan min maa-i faja’ala bihaa hakadzaa a-dhaafahaa ilaa yadihil-ukhraa faghasala bihaa wajhahu ”, (HR. Bukhari)
Kemudian Nabi menga,bil air seciduk, lalu buat begini, yaitu ia rangkapkan tangan yang satu lagi, kemudian ia cuci mukanya dengan itu”, (HR. Bukhari)
Dalil : 7
Tsumma a-dkhala (‘abdullaahibnuzaidin) yadahu fa-astakhrabihaa faghasala wajhahu tsalaatsa ”, (HR. Bukhari)
“Kemudian ia (Abdullah bin Zaid) memasukkan kedua tangannya (ke dalam bejana) lalu dikeluarkannya kemudian ia basuh mukanya itu, dilakukannya tiga kali”, (HR. Muslim)
4. Cara mencuci tangan sampai siku
Dalil : 8
Tsumma a-dkhala (‘abdullahibnu zaidin) yadahu fa-astakhrajahaa faghasala yadaihi ilaal mirfaqaini marrataini (HR. Muslim)
“Kemudian ia (Abdullah bin Zaid) memasukkan tangannya lalu dikeluarkan terus dibasuhkan kedua tangannya sampai siku, dua kali dan kaki dua kali”, (HR. Muslim)
5.Cara mengusap kepala
Dalil : 9
Ilaa qafaahu tsumma rattahumaa ilaalmakaanilladzii bada-uminhu (HR. Mukhari dan Muslim)
“Dari Abdullah bin Ashim dalam sifat wudhu ia berkata : Beliau mulai (mengusap) dari depan kepala hingga beliau menjalankan kedua tangannya sampai tengkuknya kemudian beliau kembalikan (kedua tangannya ke tempat yang beliau memulainya”, (HR. Mukhari dan Muslim)
Dalil : 10
‘an ‘abdullahibni ‘amrin fii shifatilwudhu-i qala : tsumma masaha bira’sihi wa-adkhala isba’aihis-sbbaa hataini fii a-dzanaihi wamasaha bi-ibhaamaihi zhahiran dzunaihi (HR. Abu Daud dan Ibnu Khuzaimah)
“Dari Abdullah bin Amir dalam sifat wudhu ia berkata : “Kemudian Nabi mengusap kepalanya dan beliau memasukkan kedua telunjuknya ke dalam kedua telinganya dan mengusap kedua telinganya bagian luar (nya) dengan kedua ibu jarinya”, (HR. Abu Daud dan Ibnu Khuzaimah
Dalil : 10 a
Qaalatir-rabii’u : ra-aitu rasuulillahi shalallahu ‘alaihi wasallama yatawadh-dha-u famasaha maa aqbala minhu wamaa adbara washurghaihi wa-adzunuhi farratan wahidatan ”, (HR Abu Daud)
Telah berkata Rubaiyi : “Saya pernah melihat Rasulullah SAW berwudhu … lau ia usap kepala sebelah depan dan sebelah belakang dan dua pelipis atas dan dua telinga, dengan sekali usap”, (HR Abu Daud)
Dalil : 10 b
a-nnabnu ‘abaasi ra-ai rasulillahi shalallahu ‘alaihi wasalama yatawadhaa-u wamasaha bira’sihi wa-udzunaihi mashatan wahidatan ” (HR. Ahmad)
“Bahwasanya Ibnu Abbas pernah melihat Rasulullah SAW berwudhu .. dan mengusap kepalanya dan telinganya dengan sekali usap” (HR. Ahmad)
Dalil : 11
‘an ‘aliyyi fii shifatilwudhu-i qala : wamaha bira’sihi wahidatan )” (HR.
Abu Daud, Tirmidzi dan Nasai)
“Dari Ali dalam sifat wudhu ia berkata ; “Dan mengusap kepalanya satu kali (usap)” (HR. Abu Daud, Tirmidzi dan Nasai)
6.Cara membasuh kaki
Dalil : 12
Tsumma ‘abdullahibnu zaidin ( ghasalu rizlaihi ilalka’baini tsumma qala : hokadzaa kaana wudhu-u rasulullahi ‘alaihi wasallama “, (HR. Muslim)
“Kemudian ia (Abdullah bin Zaid) mencuci kedua kakinya hingga mata kaki kemudia ia berkata : “Beginilah cara wudhu Rasulullah SAW “, (HR. Muslim)
Dalil : 13
Qiila li’abdihibni zaidin tawadha’lanaa rasulillahi shalallahu ‘alaihi wasallama fada’anbi-inaa-i fa-akfa-a minhaa ‘alaa yadaihi faghasalahumaa tsalaatsan, tsumma adkhala yadahu fastakhrajahaa famadhmadha wastantsaqa min kaqqin wahidatin, fafa’ala dzalika tsalaatsan, tsumma adkhala yadahu fastakhrajahaa faghasala wajhahu tsalaatsan, tsumma adkhala yadahu fastakhrajaha faghasala yadaihi ilalmirfaqaini marrataini marrataini, tsumma adkhala yadahu fastakhrajaha famasaha bira’sihi fa-aqbala biyadaihi wa-adbara, tsumma ghasala rijlaihi ilal ka’baini tsumma qala makadzaba kaana wudhu-a rasulillahi shalallahu ‘alaihi wasallama (HR. Muslim)
Ada orang bertanya kepada Abdullah bin Zaid : “ Tunjukkanlah kepada kami (bagaimana) cara wudhu Rasulullah SAW maka Abdullah bin Zaid minta satu bejana air, kemudian ia menuangkan air dari bejana itu ke atas tangannya, lalu ia mencuci kedua tangannya itu tiga kali, kemudian ia memasukkan tangannya (ke dalam bejana itu) lalu ia keluarkan kemudian ia berkumur dan menghirup air ke hidung ia perbuat yang demikian itu tiga kali, kemudian ia masukkan tangannya lalu ia keluarkan kemudian ia membasuh mukanya tiga kali, kemudian ia masukkan tangannya lalu ia keluarkan dan ia cuci dua tangannya sampai siku, dua kali, kemudian ia masukkan tangannya, lalu ia keluarkan dan ia sapu kepalanya, yaitu ia letakkan dua telapak tangannya di sebelah depan (kepala, lalu ia tarik ke belakang ; kemudian ia cuci kakinya sampai dua mata kaki kemudian ia berkata: Beginilah sifat wudhu Rasulullah SAW”, (HR. Muslim)
7.Bacaan sesudah berwudhu
Dalil : 14
‘an ‘umara qala : qala rasulillahi shalallahu ‘alaihi wasallama maa minkum min a-hadin yatawadha-u fayahsinul wudhu-a tsumma yaquulu : asyhadu an laa ilaaha illallahu wahdahu laatsarukalahu wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu warasuluhu illa futuhat lahu abwabul jannatits-tsamaaniyatu yadkhulu ayyuha sya-a ( rawahu bukhaari watarmizi)
Dari Umar telah berkata : “ Telah bersabda rasulullah SAW tidak ada balasan bagi siapa di antara kamu berwudhu dan membaguskan wudhunya itu kemudian membaca :
Asy hadu an laa ilaaha : Aku bersaksi bahwasanya tidak ada Tuhan
Illallah : Melainkan Allah
Wah-dahu : Yang tunggal
Laa-syari-kalah : Tidak ada sekutu baginya
Wa-asyhadu : Dan aku bersaksi
Anna Muhammadan : Bahwasanya Muhammad itu
‘Abduhu warasuuluh : Hamba-Nya dan utusan-Nya
Melainkan dibukakan baginya pintu-pintu surga yang delapan ia masuk dari (arah) mana yang ia kehendaki “, ( HR. Muslim dan Tarmidzi)
Diperbolehkan wudhu dengan membasuh anggota-anggota wudhu sekali, dua kali, tiga kali,
Dalil : 15
Qala ibnu ‘abbaasi : tawadha-unnabiyyu shalallahu ‘alaihi wasallama marratan marratan (HR. Bukhari)
Telah berkata Ibnu Abbas : “Nabi SAW pernah berwudhu sekali, sekali (saja) “, (HR. Bukhari)
Dalil : 16
Qala ‘abdullahibnu zaidin : annabiyyu shalallahu ‘alaihi wasallama marrataini marrataini (HR. Bukhari)
Telah berkata Abdullah bin Zai :“Sesungguhnya Nabi SAW berwudhu dua kali, dua kali, (HR. Bukhari)
Dalila : 17
‘an ‘aliyyi an-nan-nabiyya shalallahu ‘alaihi wasallama tawadha-a tsalaatsan ,“, (HR. Tarmdzi)
Dari Ali : “Sesungguhnya Nabi SAW ada berwudhu, tiga kali, tiga kali,“, (HR. Tarmdzi)
Kecuali, usap kepala sekaligus telinga, hanya sekali saja. (lihat dalil 11)
RAhmat Mulyadi TAman Bima Permai Blok A 11 Cirebon JAbar
Pengertian Wudhu
Alwudhu-a syurthan syuruthi shih-hatish-shalati, falaa tashih-hush-shalaati bidunihi walahu kaifitun makhshuushatun wafaradhaan sunanun wamubthilatun.
Wudhu ialah Syarat dari beberapa syarat sahnya shalat, maka tidak sah shalat selain dengan wudhu, dan itu mempunyai cara khusus, (yaitu) yang wajib, sunnah dan yang batal.
Tata cara wudhu yang wajib
Dalil : 1
Sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an maka wudhu yang wajib itu seperti tersebut berikut ini :
Idzaa kuntum ilaash-shalaati faghsiluu wujuuhakum wa abdiyakum ilaalmarafiqi wamsahuu biru-uusikum wa arjulakum ilaalka’baini ”. ( QS. Al_Maidah :6).
Artinya : “ Apabila kamu hendak menegakkan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku dan sapulah kepalamu dan basuhlah kaki-kaki kamu sampai dengan kedua mata kaki”. ( QS. Al_Maidah :6).
Tata cara Berwudhu yang Wajib Campur Sunnah
1.Membaca Basmalah
Dalil : 2
‘an abii hurairatu qala : qala rasulillahi shalallahu ‘alaihi wasallama laawudhuu-a liman lam yadzkurusmallahi ‘alaihi(HR. Ahmad, Abu Daud dan Ibnu Majah)
Dari Abu Hurairah, ia berkata : Telah bersabda Rasulullah SAW : “Tidak ( sah ) wudhu bagi orang yang tidak menyebut nama Allah pada (permulaan wudhunya”. (HR. Ahmad, Abu Daud dan Ibnu Majah)
2.Mencuci tangan, berkumur dan menghirup air ke hidung
Dalil : 3
Qiila li’abdillahibni zaidin : tawadha’lanaa wudhuu-a rasuulillahi shalallahu ‘alaihi wasallama fada’abi-inaa-i fa-akfa-a minhaa ‘alaa bidaihi faghasalahum tsalaatsaa, tsumma adkhala yadahu fastakhrajahaa famadhmadha wastansyaqa min kaqin wahidatin fafa’ala dzalika tsalaatsa …(HR. Muslim)
Ada yang bertanya kepada Abdullah bin Zaid :’ Tunjukkanlah kepada kami (sebagaimana) cara wudhu Rasulullah SAW!Maka Abdullah bin Zaid minta satu bejana air, kemudian ia menuangkan air dari bejana itu ke atas tangannya itu tiga kali kemudian ia memasukkan tangannya (ke dalam bejana itu) lalu ia keluarkan kemudian ia berkumur dan menghisap air ke hidung, ia perbuat itu tiga kali …(HR. Muslim)
Dalil : 4
‘an ‘abdillahi zaidin fii shifatil wudhu-i .tsummadkhala shalallahu ‘alaihi wasallama yadahu famanmadha wastansyaqa min kaqin wahidatin fafa’ala dzaalika tsalaatsa ”. (HR. Bukhari dan Muslim).
Dari Abdulla bin Zaid dalam sifat wudhu, kemudian Rasulullah SAW memasukkan tangannya lalu berkumur dan menghirup air kehidungnya dengan air seciduk tangannya yang dilakukannya tiga kali”. (HR. Bukhari dan Muslim).
3.Cara mencuci muka
Dalil : 5
Tsummadkhala (‘abdullahibnuzaidin) yadaihi fa’tarafa bihaa”. (HR. Bukhari)
“Kemudian (Abdullah bin Zaid) memasukkan dua tangannya lalu ia ciduk dengan tangan itu”. (HR. Bukhari)
Dalil : 6
Tsumma akhada ghurfatan min maa-i faja’ala bihaa hakadzaa a-dhaafahaa ilaa yadihil-ukhraa faghasala bihaa wajhahu ”, (HR. Bukhari)
Kemudian Nabi menga,bil air seciduk, lalu buat begini, yaitu ia rangkapkan tangan yang satu lagi, kemudian ia cuci mukanya dengan itu”, (HR. Bukhari)
Dalil : 7
Tsumma a-dkhala (‘abdullaahibnuzaidin) yadahu fa-astakhrabihaa faghasala wajhahu tsalaatsa ”, (HR. Bukhari)
“Kemudian ia (Abdullah bin Zaid) memasukkan kedua tangannya (ke dalam bejana) lalu dikeluarkannya kemudian ia basuh mukanya itu, dilakukannya tiga kali”, (HR. Muslim)
4. Cara mencuci tangan sampai siku
Dalil : 8
Tsumma a-dkhala (‘abdullahibnu zaidin) yadahu fa-astakhrajahaa faghasala yadaihi ilaal mirfaqaini marrataini (HR. Muslim)
“Kemudian ia (Abdullah bin Zaid) memasukkan tangannya lalu dikeluarkan terus dibasuhkan kedua tangannya sampai siku, dua kali dan kaki dua kali”, (HR. Muslim)
5.Cara mengusap kepala
Dalil : 9
Ilaa qafaahu tsumma rattahumaa ilaalmakaanilladzii bada-uminhu (HR. Mukhari dan Muslim)
“Dari Abdullah bin Ashim dalam sifat wudhu ia berkata : Beliau mulai (mengusap) dari depan kepala hingga beliau menjalankan kedua tangannya sampai tengkuknya kemudian beliau kembalikan (kedua tangannya ke tempat yang beliau memulainya”, (HR. Mukhari dan Muslim)
Dalil : 10
‘an ‘abdullahibni ‘amrin fii shifatilwudhu-i qala : tsumma masaha bira’sihi wa-adkhala isba’aihis-sbbaa hataini fii a-dzanaihi wamasaha bi-ibhaamaihi zhahiran dzunaihi (HR. Abu Daud dan Ibnu Khuzaimah)
“Dari Abdullah bin Amir dalam sifat wudhu ia berkata : “Kemudian Nabi mengusap kepalanya dan beliau memasukkan kedua telunjuknya ke dalam kedua telinganya dan mengusap kedua telinganya bagian luar (nya) dengan kedua ibu jarinya”, (HR. Abu Daud dan Ibnu Khuzaimah
Dalil : 10 a
Qaalatir-rabii’u : ra-aitu rasuulillahi shalallahu ‘alaihi wasallama yatawadh-dha-u famasaha maa aqbala minhu wamaa adbara washurghaihi wa-adzunuhi farratan wahidatan ”, (HR Abu Daud)
Telah berkata Rubaiyi : “Saya pernah melihat Rasulullah SAW berwudhu … lau ia usap kepala sebelah depan dan sebelah belakang dan dua pelipis atas dan dua telinga, dengan sekali usap”, (HR Abu Daud)
Dalil : 10 b
a-nnabnu ‘abaasi ra-ai rasulillahi shalallahu ‘alaihi wasalama yatawadhaa-u wamasaha bira’sihi wa-udzunaihi mashatan wahidatan ” (HR. Ahmad)
“Bahwasanya Ibnu Abbas pernah melihat Rasulullah SAW berwudhu .. dan mengusap kepalanya dan telinganya dengan sekali usap” (HR. Ahmad)
Dalil : 11
‘an ‘aliyyi fii shifatilwudhu-i qala : wamaha bira’sihi wahidatan )” (HR.
Abu Daud, Tirmidzi dan Nasai)
“Dari Ali dalam sifat wudhu ia berkata ; “Dan mengusap kepalanya satu kali (usap)” (HR. Abu Daud, Tirmidzi dan Nasai)
6.Cara membasuh kaki
Dalil : 12
Tsumma ‘abdullahibnu zaidin ( ghasalu rizlaihi ilalka’baini tsumma qala : hokadzaa kaana wudhu-u rasulullahi ‘alaihi wasallama “, (HR. Muslim)
“Kemudian ia (Abdullah bin Zaid) mencuci kedua kakinya hingga mata kaki kemudia ia berkata : “Beginilah cara wudhu Rasulullah SAW “, (HR. Muslim)
Dalil : 13
Qiila li’abdihibni zaidin tawadha’lanaa rasulillahi shalallahu ‘alaihi wasallama fada’anbi-inaa-i fa-akfa-a minhaa ‘alaa yadaihi faghasalahumaa tsalaatsan, tsumma adkhala yadahu fastakhrajahaa famadhmadha wastantsaqa min kaqqin wahidatin, fafa’ala dzalika tsalaatsan, tsumma adkhala yadahu fastakhrajahaa faghasala wajhahu tsalaatsan, tsumma adkhala yadahu fastakhrajaha faghasala yadaihi ilalmirfaqaini marrataini marrataini, tsumma adkhala yadahu fastakhrajaha famasaha bira’sihi fa-aqbala biyadaihi wa-adbara, tsumma ghasala rijlaihi ilal ka’baini tsumma qala makadzaba kaana wudhu-a rasulillahi shalallahu ‘alaihi wasallama (HR. Muslim)
Ada orang bertanya kepada Abdullah bin Zaid : “ Tunjukkanlah kepada kami (bagaimana) cara wudhu Rasulullah SAW maka Abdullah bin Zaid minta satu bejana air, kemudian ia menuangkan air dari bejana itu ke atas tangannya, lalu ia mencuci kedua tangannya itu tiga kali, kemudian ia memasukkan tangannya (ke dalam bejana itu) lalu ia keluarkan kemudian ia berkumur dan menghirup air ke hidung ia perbuat yang demikian itu tiga kali, kemudian ia masukkan tangannya lalu ia keluarkan kemudian ia membasuh mukanya tiga kali, kemudian ia masukkan tangannya lalu ia keluarkan dan ia cuci dua tangannya sampai siku, dua kali, kemudian ia masukkan tangannya, lalu ia keluarkan dan ia sapu kepalanya, yaitu ia letakkan dua telapak tangannya di sebelah depan (kepala, lalu ia tarik ke belakang ; kemudian ia cuci kakinya sampai dua mata kaki kemudian ia berkata: Beginilah sifat wudhu Rasulullah SAW”, (HR. Muslim)
7.Bacaan sesudah berwudhu
Dalil : 14
‘an ‘umara qala : qala rasulillahi shalallahu ‘alaihi wasallama maa minkum min a-hadin yatawadha-u fayahsinul wudhu-a tsumma yaquulu : asyhadu an laa ilaaha illallahu wahdahu laatsarukalahu wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu warasuluhu illa futuhat lahu abwabul jannatits-tsamaaniyatu yadkhulu ayyuha sya-a ( rawahu bukhaari watarmizi)
Dari Umar telah berkata : “ Telah bersabda rasulullah SAW tidak ada balasan bagi siapa di antara kamu berwudhu dan membaguskan wudhunya itu kemudian membaca :
Asy hadu an laa ilaaha : Aku bersaksi bahwasanya tidak ada Tuhan
Illallah : Melainkan Allah
Wah-dahu : Yang tunggal
Laa-syari-kalah : Tidak ada sekutu baginya
Wa-asyhadu : Dan aku bersaksi
Anna Muhammadan : Bahwasanya Muhammad itu
‘Abduhu warasuuluh : Hamba-Nya dan utusan-Nya
Melainkan dibukakan baginya pintu-pintu surga yang delapan ia masuk dari (arah) mana yang ia kehendaki “, ( HR. Muslim dan Tarmidzi)
Diperbolehkan wudhu dengan membasuh anggota-anggota wudhu sekali, dua kali, tiga kali,
Dalil : 15
Qala ibnu ‘abbaasi : tawadha-unnabiyyu shalallahu ‘alaihi wasallama marratan marratan (HR. Bukhari)
Telah berkata Ibnu Abbas : “Nabi SAW pernah berwudhu sekali, sekali (saja) “, (HR. Bukhari)
Dalil : 16
Qala ‘abdullahibnu zaidin : annabiyyu shalallahu ‘alaihi wasallama marrataini marrataini (HR. Bukhari)
Telah berkata Abdullah bin Zai :“Sesungguhnya Nabi SAW berwudhu dua kali, dua kali, (HR. Bukhari)
Dalila : 17
‘an ‘aliyyi an-nan-nabiyya shalallahu ‘alaihi wasallama tawadha-a tsalaatsan ,“, (HR. Tarmdzi)
Dari Ali : “Sesungguhnya Nabi SAW ada berwudhu, tiga kali, tiga kali,“, (HR. Tarmdzi)
Kecuali, usap kepala sekaligus telinga, hanya sekali saja. (lihat dalil 11)
RAhmat Mulyadi TAman Bima Permai Blok A 11 Cirebon JAbar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar