BAB DZIKIR SESUDAH SHALAT
1.Sifat-sifat dzikir
Dalil : 68
Telah berfirman Allah Ta’alaa : Dan berdzikirlah (sebutlah nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai” ( QS. Al-A’raaf : 205)
Dengan demikian berdzikir kepada Allah tidak pantas dengan bersuara keras tetapi cukup dalam hati (berbisik)
2.Bacaan / Dzikir sesudah shalat
Dalil : 69
Dari Tsauban, ia berkata : “ Adalah Rasulullah apabila berpaling / salam (selesai) dari shalatnya beliau membaca
Astaghfirallaah al’azhiim:Aku minta ampunan kepada Allah yang Maha Besar (di baca tiga kali)
Allahumma : Ya Allah
Antas-salaam : Engkaulah yang sejahtera
Waminkas-salaam : Dan dari Engkaulah (datang) kesejahteraan
Tabarakta : Maha Mulia Engkau
Yaa dzal jalali : (Wahai Tuhan) yang mempunyai kemegahan
Wal ikraami : Dan kemuliaan”, (HR. Muslim)
Dalil : 70
‘An Abii hurairah ‘an Rasuulillahi shalallahu a’laihi wasllama qala : man sabbahallahu kulli shalaati tsalaatsan watsalaatsiina wahamidallaha tsalaatsan, tsalaatsiina fatilka tis’un watis’uuna waqala tamaamalmi-atin laa ilaaha illallahu wahdahu laa syarikalahulmulku walahulhamdu wahuwa ‘alaa kulli syai-in qadiirun ghafirat khathaayahu walaukaanat zabadilbahri (rawahu bukhari muslim)
Dari Abu Hurairah dari Rasulullah Saw ia berkata : “ Barangsipa mengucap di akhir tiap-tiap shalat : “Subhaanallah (Maha Suci Allah) 33x. Alhamdulillah (Segala puji hanyalah bagi Allah) 33x. Allahu akbar (Allah Maha Besar) 33x. maka yang 99 kali kemudian untuk menggenapkan seratus di baca :
Laa ilaaha : Tidak ada Tuhan
Illallaah : Melainkan Allah
Ahdahu : Yang tunggal
Laa syariikalah : Yang tidak ada sekutu bagi-Nya
Lahul mulku : Kepunyaan-nyalah segala kerajaan
Walahul hamdu : Dan kepunyaan-nyalah segala puji
Wahua : Dan dia
‘alaa kulli syai-in : Atas tiap-tiap sesuatu
Qadiir : Amat berkuasa
Niscaya di ampunkan dosa-dosanya walaupun sebanyak buih di laut”, ( HR. Bukhari)
Kemudian dilanjutkan dengan do’a sesuai keterangan berikut :
Dalil : 71
‘Anilmughiiratibni su’bata annan-nabiyyi shalallhu ‘alaihi wasallama kana yaquulu fii duburi kulli shalaati maktuubatan laa ilaaha illallahu wahdahu laasyariikalahu, lahulmulku walalhamdu wahuwa ‘alaa kulli syai-in qadiirun, allahumma laamani’a limaa’athaita walaa mu’thiyalimaa mana’ta walaa yanfa’u dzuljaddi minkaljaddu. (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari Mughirah bin Syu’bah : “bahwasanya Nabi SAW membaca di akhir tiap-tiap shalat fardhu :
Laa illaa illallaah : Tiada ada Tuhan selain allah
Wahdahu laa syarikalah : Yang Tunggal yang tidak ada sekutu bagi-Nya
Lahul mulku walahul hamdu : Kepunyaan-Nyalah kerajaan dan kepunyaan-Nyalah segala puji
Wahua’alaa kulli syai-in : dan Dia itu atas tiap-tiap sesuatu
Qadiir : Amat berkuasa
Allahummaa : Ya Allah
Laa maani’a : Tidak ada yang dapat menghalangi
Walaa mu’tia : Dan tidak ada yang dapat memberi
Limaa mana’ta : Apa-apa yang Engkau halangi
Walaa yanfa’u : Dan tidaklah bermanfaat disisi-Mu
Dzal jaddi minkal jaddu :Bagi orang yang mempunyai kebesaran atas kebesarannya itu” ,(HR. Bukhari dan Muslim)
Rahmat Mulyadi Taman Bima Permai Blok A 11 Cirebon Jabar
1.Sifat-sifat dzikir
Dalil : 68
Telah berfirman Allah Ta’alaa : Dan berdzikirlah (sebutlah nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai” ( QS. Al-A’raaf : 205)
Dengan demikian berdzikir kepada Allah tidak pantas dengan bersuara keras tetapi cukup dalam hati (berbisik)
2.Bacaan / Dzikir sesudah shalat
Dalil : 69
Dari Tsauban, ia berkata : “ Adalah Rasulullah apabila berpaling / salam (selesai) dari shalatnya beliau membaca
Astaghfirallaah al’azhiim:Aku minta ampunan kepada Allah yang Maha Besar (di baca tiga kali)
Allahumma : Ya Allah
Antas-salaam : Engkaulah yang sejahtera
Waminkas-salaam : Dan dari Engkaulah (datang) kesejahteraan
Tabarakta : Maha Mulia Engkau
Yaa dzal jalali : (Wahai Tuhan) yang mempunyai kemegahan
Wal ikraami : Dan kemuliaan”, (HR. Muslim)
Dalil : 70
‘An Abii hurairah ‘an Rasuulillahi shalallahu a’laihi wasllama qala : man sabbahallahu kulli shalaati tsalaatsan watsalaatsiina wahamidallaha tsalaatsan, tsalaatsiina fatilka tis’un watis’uuna waqala tamaamalmi-atin laa ilaaha illallahu wahdahu laa syarikalahulmulku walahulhamdu wahuwa ‘alaa kulli syai-in qadiirun ghafirat khathaayahu walaukaanat zabadilbahri (rawahu bukhari muslim)
Dari Abu Hurairah dari Rasulullah Saw ia berkata : “ Barangsipa mengucap di akhir tiap-tiap shalat : “Subhaanallah (Maha Suci Allah) 33x. Alhamdulillah (Segala puji hanyalah bagi Allah) 33x. Allahu akbar (Allah Maha Besar) 33x. maka yang 99 kali kemudian untuk menggenapkan seratus di baca :
Laa ilaaha : Tidak ada Tuhan
Illallaah : Melainkan Allah
Ahdahu : Yang tunggal
Laa syariikalah : Yang tidak ada sekutu bagi-Nya
Lahul mulku : Kepunyaan-nyalah segala kerajaan
Walahul hamdu : Dan kepunyaan-nyalah segala puji
Wahua : Dan dia
‘alaa kulli syai-in : Atas tiap-tiap sesuatu
Qadiir : Amat berkuasa
Niscaya di ampunkan dosa-dosanya walaupun sebanyak buih di laut”, ( HR. Bukhari)
Kemudian dilanjutkan dengan do’a sesuai keterangan berikut :
Dalil : 71
‘Anilmughiiratibni su’bata annan-nabiyyi shalallhu ‘alaihi wasallama kana yaquulu fii duburi kulli shalaati maktuubatan laa ilaaha illallahu wahdahu laasyariikalahu, lahulmulku walalhamdu wahuwa ‘alaa kulli syai-in qadiirun, allahumma laamani’a limaa’athaita walaa mu’thiyalimaa mana’ta walaa yanfa’u dzuljaddi minkaljaddu. (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari Mughirah bin Syu’bah : “bahwasanya Nabi SAW membaca di akhir tiap-tiap shalat fardhu :
Laa illaa illallaah : Tiada ada Tuhan selain allah
Wahdahu laa syarikalah : Yang Tunggal yang tidak ada sekutu bagi-Nya
Lahul mulku walahul hamdu : Kepunyaan-Nyalah kerajaan dan kepunyaan-Nyalah segala puji
Wahua’alaa kulli syai-in : dan Dia itu atas tiap-tiap sesuatu
Qadiir : Amat berkuasa
Allahummaa : Ya Allah
Laa maani’a : Tidak ada yang dapat menghalangi
Walaa mu’tia : Dan tidak ada yang dapat memberi
Limaa mana’ta : Apa-apa yang Engkau halangi
Walaa yanfa’u : Dan tidaklah bermanfaat disisi-Mu
Dzal jaddi minkal jaddu :Bagi orang yang mempunyai kebesaran atas kebesarannya itu” ,(HR. Bukhari dan Muslim)
Rahmat Mulyadi Taman Bima Permai Blok A 11 Cirebon Jabar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar