Hikmah Shalat
Bagi
orang-orang yang mengamalkan ibaah shalat dengan baik, benar dan khusu’,
dijamin akan memperoleh kesuksesan dunia-akhirat, sebagaimana dinyatakan Allah
dalam firman-Nya :
×êbnÆCÛ|ÖbûnÆCÓC×sL
÷ØüÝø²ùw|f ü×ùæùPÝ|Ç÷¡ùº ü×øå ÷Ûüéùlû÷Æ÷C
,÷ØüÝøÚùÕüãøÖüÆC ÷d÷Çüº÷C üj÷¾
Qa aflahal mukminuuna, alladziina hum fii
shalaatihim khaasyi’uuna.
Artinya :
sesungguhnya beruntung orang2 yang khusu’ dalam shalatnya.”(Al-Mukminuuna
1-2)
Kata “Aflana”
artinya : senang, jaya, bahagia, hasil maksud, beruntung atau sukses.
Menurut Imam
Abul Qasim Al_Husein dalam kitabnya (Al-Mufradat fi Gharibil Quran),
bahwa kata “Falah” itu mempunyai (2) pengertian; yakni falah di dunia dan falah di akhirat
bahwa kata “Falah” itu mempunyai (2) pengertian; yakni falah di dunia dan falah di akhirat
Falah di dunia.
Dengan
mengamalkan shalat (khususnya shalat lima
waktu), seseorang berarti :
1.
Melatih
berlaku disiplin
Disiplin,
artinya kepatuhan menjalankan peraturan dan hukum karena kesadaran diri (bukan
takut sanksi). Dan shalat lima waktu itu
diperintahkan Allah, surat
Hu 114:
×êbnÆCÛ|ÖbûnÆCÓC×sL
û÷ØùC ùÈüê@û÷ÆC ÷ÛùÕ Dú»@÷Æøo÷Ü
ùmD÷æ@û÷ÚÆCëùº ÷n÷¨ ÷õ|ÝÇû÷¡ÆC ù×@ù¾÷C÷Ü
÷Ûüéùnù û÷lÇùÆ è|nü ûùlÆC ÷ÄùÆ÷k
ùO|Dûùêû÷sÆC÷ÛüMùå üjøé ùR|Ú÷s÷cüÆC
“dan
dirikanlah shalat itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bagian
permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu
menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi
orang-orang yang ingat”.
“tharafayin-nahaar (i)”. mempunyai dua
tepi. Yaitu tepi kesatu Fajar (shalat Shubuh) dan tepi kedua shalat Dhuhur dan
Ashar.
2. Mendidik ketenangan dan ketentetaraman
jiwa.
Laku shalat
diawali dengan ucapan “Allaahu Akbar” pada saat inilah seseorang dididik dan
dilatih untuk sementara “putus hubungan
jiwa dengan dunia” dilepaskannya diri dari segala macam kesibukan sehari-hari,
dilupakannya segala kesenangan dan kesusahan ; seperti rasa “cemas, gelisah, emosional dan lain-lain”
maka lahirlah sifat-sifat jiwa yang terpuji yaitu “ketenangan dan ketentaraman “. Kmudian diakhiri dengan ucapan “assalamu’alaikum warahmatullaah (i)”,
damailah engan semua beserta rahmat Allah.
3. Membentuk
budi pekerti yang luhur.persiapan yang dilakukan sbelum shalat, mewajibkan suci
badan dari hadats, serta bersih badan, pakaian dan tempat dari segala yang
dinajiskan. Kemudian sewaktu shalat itu berlangsung dituntut untuk berdzikir,
tilawatul-Quran, tasbih, tahiyyah, tasyahud, doa dan memohon maghfirah.
Allah berfirman :
×êbnÆCÛ|ÖbûnÆCÓC×sL
ëû÷Ç÷¡÷º
ùç@û÷L÷m ÷×@ürC÷n÷Â÷k÷Ü .
ëû|Â÷p@@÷P üÛ@÷Õ ÷d@÷Çüº÷C üj@÷¾
Qad aflaha mantazakkaa. Wadzakarasmi rabbihi
fashallaa.
Artinya
sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri. Dan ia ingat nama
Tuhannya (berzikir), mlalu ia shalat”. (Al_A’laa 14-15)
Ucapan-ucapan
dzikir seperti tersebut yang diucapkan dikala shalat, akan menumbuhkan
sifat-sifat jiwa yang luhur lagi mulia, seperti cinta akan kebersihan jasad
serta lingkungan, dan cinta akan kesucian hati sepeti tunduk, merendah diri
serta hormat kepada kekuasaan dan kebesaran Allah SWT. Dan sebaliknya akan
terhindarlah dari sifat-sifat jiwa jelek yang keji dan munkar.
×êbnÆCÛ|ÖbûnÆCÓC×sL
.ün÷ÃüÚøÖüÆC÷Ü ùôÿÿB÷wüc÷»üÆC ùÛ÷± ë|æüÚ÷P ÷õ|Ý÷Çû÷¡ÆC û÷ØùC
Innash-shalataata tanhaa ‘anil fahsyaa-i
walmunkar.
Artinya
: Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan)
keji dan munkar.
4. Menanaam jiwa optimis.
Sebagaimana
telah kita maklumi, bahwa ibadah shalat itu terdiri dari serangkaian dzikir dan
do’a (permohonan). Maka Nabi saw
telah mengingatkan :
üÛùÕ øjüM÷²üÆC øØüÝøÃ÷éD÷Õ øK÷nü¾÷C ,×êbnÆCÛ|ÖbûnÆCÓC×sL
ùôD÷±ûøj@ÆC
÷Û@ùÕ ùçüê@ùº CüÜøn@ùUü ÷D÷º þj@ùXD÷r ÷Ýøå÷Ü ùç@@ûùL÷m
Aqrabu maayakuunul ‘abdu min rabbihi wahuwa
saajidun fa-aktsiruu fiihi minaddu’aa-i.
Artinya
: Sedekat-dekat hamba dengan Tuhannya ialah dikala hamba itu (sujud), karena
itu perbanyaklah permohonan di dalamnya”,(H.r. Ahmad, Abu Daud dan Nasai).
Apabila
seseorang mempunyai sesuatu harapan dan cita-cita, atau bertemu dengan sesuatu
masalah yang rumit lagi sulit, tidak lagi mampu dipecahkan dengan ikhtiar
(otaknya). Janganlah ia berputus asa, hendaklah segeralah ia mengadu serta
memohon kepada Allah dengan mengamalkan shalat.
ùõ|ÝÇ÷¡ÆC÷Ü ùnüMû÷¡ÆCDùL üÝøÚüêù÷QürC÷Ü ,
×êbnÆCÛ|ÖbûnÆCÓC×sL
.................. ÷Û@üêù²ùw|güÆC ë÷Ç÷±
û÷ËùC þõ÷n@üêùM÷Ã÷Æ D÷æ@û÷ÙùC÷Ü
Wasta’iinuu bish-shabri wash-shlaati
wainnahaa lakabiiratun illaa ‘alaal khaasyi’iina.
Artinya
: Dan usahakanlah pertolongan dengan bersifat sabar dan mengerjakan shalat, dan
sesungguhnya shalat itu (memang) berat selain dari orang-orang yang tunduk
hatinya (kepada Tuhan)”. Al-Baqarah 45).
Sewaktu
sujud dalam shalat itulah, sampaikan segala rupa hajat setelah mengucapkan
tasbih sujud yang ituntunkan Nabi saw. Dengan kata lain, boleh sajalah anda
(menyusun) do’a dengan bahasa sendiri apa yang anda kehenaki setelah tasbih
sujud itu. Ajaran ini akan melahirkan jiwa optimis (penuh harap) kepada
seseorang.
5. Membingbing jiwa sosial.
Dikala
duduk simpuh bertahiyat, antara lain kita mengucapkan : assalaamu ‘alaina
wa’alaa ‘ibadillaahish-shaalihiina, “semoga keselamatan bagi kami dan
hamba-hamba Allah yang baik-baik”, allaahumma shalli ‘alaa Muhammadin wa’alaa
aali Muhammad (in) makaa shallaita ‘alaa ibrahiima(a) wa’alaa Ibrahiim, “Ya
Allaah, semoga Engkau menambah rahmat kebahagiaan kepada Muhammad dan
keluarganya dst…….an terakhir kita ucapkan : assalaamu ‘alaikum warahmatullaahi
(i),” semoga selamalah engkau semua beserta rahmat Allah”.
Ucapan
ucapan itu, jelaslah bukan ucapan yang egois, tetapi membimbing kita ke arah
jiwa sosial, yakni memperhatikan kepentingan orang lain dengan wujud “do’a”
yang mengandung keselamatan dan kemaslahatan bersama.
6. Membersikan jiwa dari noda (dosa).
Dengan
mengamalkan “shalat lima
waktu” didalam sehari semalam, qakan menghapuskan kesalahan-kesalahan atau dosa
yang telah kita perbuat, selama kita terjauh ari melakukan dosa besar.
Nabi
Muhammad saw. Bersabda :
ü×øÂùj÷b÷C ùKD÷MùL Cúnüæ÷Ù û÷Ø÷C üÝ÷Æ , ×êbnÆCÛ|ÖbûnÆCÓC×sL
üÛùÕ ë|¿üM÷é
üÈ÷å \OC û÷n÷Õ ÷tüÖ÷f \ÔüÝ÷é
ûøÈø øçüÚùÕ øÈùs÷Qü·÷é
,ùtüÖ÷güÆC ùOC÷Ý÷Çû÷¡ÆC øÈüUùÕ ÷ÄùÆ÷l÷º :÷ÅD÷¾ ? þñüê÷v ùç@ùÙ÷m÷i
......................................D÷éD÷©÷güÆC û÷ÛùæùL
øÓCC üÝøcüÖ÷é
Lau anna nahraan bibaabi ahadikum
yaghtashilu minhu kulla yaumin khamsa marratin hal yabqaa min daranihii syai-un
? qala : fadzalika mitslush-shalaatil khamsi, yamhumllaahu bihinnal khathaayaa.
) sunan abii dawud –juz 1 : 23)
Artinya
: sesungguhnya sekiranya seseorang di antara kamu (tinggal) di tepi sungai, ia
mandi lima
kali setiap hari, adakah kiranya
daki-daki yang tinggal sedikit pun padanya? Beliau berkata : “maka yang
demikian itu adalah serupa dengan mengamalkan shalat lima waktu (yang karenanya) Allah akan
menghapuskan dosa-dosanya”. Sunan Abi Daud, Juz 1 : 23)
Falah
di akhirat
Yang dikendaki “falah di akhirat”, ialah
kehidupan yang abadi, memiliki kekayaan yang tak terbatas, kemuliaan yang tak
mengenal kehinaan, dan ilmu pengetahuan yang mutlak.
Demikianlah, hikmah daripada shalat itu,
wallaahu a’lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar