Entri Populer

Rabu, 18 April 2012

Tabimper Slideshow Slideshow

Tabimper Slideshow Slideshow: TripAdvisor™ TripWow ★ Tabimper Slideshow Slideshow ★ untuk Cirebon. Slideshow perjalanan gratis yang menakjubkan di TripAdvisor

Selasa, 17 April 2012

Cara Shalat Qiyamullail Nabi dan jumlah raka’atnya


Cara Shalat Nabi dan jumlah raka’atnya.
Dari aisyah r.a. ia berkata.” Nabi shalat di waktu malam sebanyak tiga belas rakaat dengan satu witir dan dua rakaat shalat Fajar.”(H>R> Bukhari, kitab At Tahajjud,3/20; Muslim,6/92-93, kitab Ash Shalah).
Sbab-sbab memudahkan qiyamullail
Wahai saudaraku, pembaca yang budiman, ketahuilah bahwa qiyamullail itu berat bagi manusia, kecuali orang yang Allah beri taufik untuk bangun malam. Sebab-sebab yang memudahkan qiyamullail ada (tujuh), yaitu :
Sebab zhahir
1.                             Tidak mmperbanyak makan dan minum hingga dikuasai kantuk.
2.                             Tidak menforsir diri di siang hari dengan pekerjaan-pekerjaan yang membeni anggota badan.
3.                             Tidak meninggalkan tidur siang.
4.                             Tidak memperbanyak dosa dan maksiat.
Dahulu ada seorang laki-laki bertanya pada Hasan al-Bashri rahimakumullah,” Aku tak bisa bangun malam, maka berilah aku obat?” Ia menjawab ,”Janganlah kau bermaksiat pada-Nya di siang hari, dan Dia akan membangunkanmu di malam hari.”
An-Nawawi berkata,”Aku diharamkan dari qiyamullail selama lima bulan dengan satu dosa yang dilakukan.”
Sebab Batin

1.                              Selamatnya hati dari bi’ah, mendengki orang muslim dan dari kegelisahan terhadap dunia.
2.                              Kekhawatiran yang menguasai hati dengan pendknya angan-angan.
Ibnul Mubaraq bersyair :
Saat malam menggulita, maka tembuslah
Maka terang menyeruak kala mereka rukuk
Kekhawatiran menerbangkan kantuk hingga mereka bangkit.
Dan orang yang aman di dunia itu sdikit tidur
3.                              Hendaknya ia memahami keutamaan qiyamullail seperti
yang ada dalam Kitab, Sunnah, Astsar, dan Khabar hingga menguatkan rasa harap dan hasrat untuk meraih pahala.
Atsar
Ibnul Munkadir berkata,”Tidak tersisa kenikmatan didunia selain tiga hal, yakni : “qiyamullail”, bertemu saudara, dan shalat jamaah.”
Abu Sulaiman berkata,” penduduk malam di malam mereka lebih nikmat dari pemuja kesia-siaan yang larut dam ksia-siaan mereka. Sekiranya tidak ada malam hari, tentu aku tak berharap terus hidup.”
Saat mata terpejam tnang, Ibnu Mas’ud bangkita an mndengarkan suara seperti suara lbah hingga pagi tiba.
Hasan al-Bashri pernah ditanya,” Mngapa orang yang suka melaksanakan tahajju itu mmiliki wajah paling indah?”
Ia menjawab,”Karena mereka menyepikan diri dengan “Ar-Rahman”, hingga Dia mengnakan padanya cahaya-Nya.”
Sufyan berkata,” Sungguh Allah memiliki angin yang berada di bawah Arsy yang berhembus di waktu sahur dan membawa rintihan dan “Istighfar”
Imam Ahmad dalam kitab Az Zuhd mnukil kisah pertanyaan Daud as. Pada Jibril. Ia berkata,” Wahai Jibril waktu malam manakah yang paling utama?”
Jibril menjawab,” Wahai Daud, aku tidak tahu. Namun Arsy itu goncang di waktu sahur.”
tamat



Jumat, 13 April 2012

Hikmah Shalat. tulisan versi arabic & latin


Hikmah Shalat
Bagi orang-orang yang mengamalkan ibaah shalat dengan baik, benar dan khusu’, dijamin akan memperoleh kesuksesan dunia-akhirat, sebagaimana dinyatakan Allah dalam firman-Nya :
×êbnÆCÛ|ÖbûnÆCÓC×sL
÷ØüÝø²ùw|f ü×ùæùPÝ|Ç÷¡ùº ü×øå ÷Ûüéùlû÷Æ÷C ,÷ØüÝøÚùÕüãøÖüÆC ÷d÷Çüº÷C üj÷¾
Qa aflahal mukminuuna, alladziina hum fii shalaatihim khaasyi’uuna.
Artinya : sesungguhnya beruntung orang2 yang khusu’ dalam shalatnya.”(Al-Mukminuuna 1-2)
Kata “Aflana” artinya : senang, jaya, bahagia, hasil maksud, beruntung atau sukses.
Menurut Imam Abul Qasim Al_Husein dalam kitabnya (Al-Mufradat fi Gharibil Quran),
bahwa  kata “Falah” itu mempunyai (2) pengertian; yakni falah di dunia dan falah di akhirat
Falah di dunia.
Dengan mengamalkan shalat (khususnya shalat lima waktu), seseorang berarti :
1.                        Melatih berlaku disiplin
Disiplin, artinya kepatuhan menjalankan peraturan dan hukum karena kesadaran diri (bukan takut sanksi). Dan shalat lima waktu itu diperintahkan Allah, surat Hu 114:
×êbnÆCÛ|ÖbûnÆCÓC×sL
û÷ØùC ùÈüê@û÷ÆC ÷ÛùÕ Dú»@÷Æøo÷Ü ùmD÷æ@û÷ÚÆCëùº ÷n÷¨ ÷õ|ÝÇû÷¡ÆC ù×@ù¾÷C÷Ü
÷Ûüéùnù û÷lÇùÆ è|nü ûùlÆC ÷ÄùÆ÷k ùO|Dûùêû÷sÆC÷ÛüMùå üjøé ùR|Ú÷s÷cüÆC
“dan dirikanlah shalat itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat”.
“tharafayin-nahaar (i)”. mempunyai dua tepi. Yaitu tepi kesatu Fajar (shalat Shubuh) dan tepi kedua shalat Dhuhur dan Ashar.
2.            Mendidik ketenangan dan ketentetaraman jiwa.
Laku shalat diawali dengan ucapan “Allaahu Akbar” pada saat inilah seseorang dididik dan dilatih untuk sementara “putus hubungan jiwa dengan dunia” dilepaskannya diri dari segala macam kesibukan sehari-hari, dilupakannya segala kesenangan dan kesusahan ; seperti rasa “cemas, gelisah, emosional dan lain-lain” maka lahirlah sifat-sifat jiwa yang terpuji yaitu “ketenangan dan ketentaraman “. Kmudian diakhiri dengan ucapan “assalamu’alaikum warahmatullaah (i)”, damailah engan semua beserta rahmat Allah.
3.                     Membentuk budi pekerti yang luhur.persiapan yang dilakukan sbelum shalat, mewajibkan suci badan dari hadats, serta bersih badan, pakaian dan tempat dari segala yang dinajiskan. Kemudian sewaktu shalat itu berlangsung dituntut untuk berdzikir, tilawatul-Quran, tasbih, tahiyyah, tasyahud, doa dan memohon maghfirah.

Allah berfirman :
×êbnÆCÛ|ÖbûnÆCÓC×sL
ëû÷Ç÷¡÷º  ùç@û÷L÷m ÷×@ürC÷n÷Â÷k÷Ü  . ëû|Â÷p@@÷P üÛ@÷Õ ÷d@÷Çüº÷C üj@÷¾
Qad aflaha mantazakkaa. Wadzakarasmi rabbihi fashallaa.
Artinya sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri. Dan ia ingat nama Tuhannya (berzikir), mlalu ia shalat”. (Al_A’laa 14-15)
Ucapan-ucapan dzikir seperti tersebut yang diucapkan dikala shalat, akan menumbuhkan sifat-sifat jiwa yang luhur lagi mulia, seperti cinta akan kebersihan jasad serta lingkungan, dan cinta akan kesucian hati sepeti tunduk, merendah diri serta hormat kepada kekuasaan dan kebesaran Allah SWT. Dan sebaliknya akan terhindarlah dari sifat-sifat jiwa jelek yang keji dan munkar.
×êbnÆCÛ|ÖbûnÆCÓC×sL
.ün÷ÃüÚøÖüÆC÷Ü  ùôÿÿB÷wüc÷»üÆC ùÛ÷± ë|æüÚ÷P  ÷õ|Ý÷Çû÷¡ÆC û÷ØùC
Innash-shalataata tanhaa ‘anil fahsyaa-i walmunkar.
Artinya : Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan munkar.
4.            Menanaam jiwa optimis.
Sebagaimana telah kita maklumi, bahwa ibadah shalat itu terdiri dari serangkaian dzikir dan do’a (permohonan). Maka Nabi saw telah mengingatkan :
üÛùÕ øjüM÷²üÆC øØüÝøÃ÷éD÷Õ øK÷nü¾÷C ,×êbnÆCÛ|ÖbûnÆCÓC×sL
ùôD÷±ûøj@ÆC  ÷Û@ùÕ  ùçüê@ùº  CüÜøn@ùUü ÷D÷º þj@ùXD÷r ÷Ýøå÷Ü  ùç@@ûùL÷m
Aqrabu maayakuunul ‘abdu min rabbihi wahuwa saajidun fa-aktsiruu fiihi minaddu’aa-i.
Artinya : Sedekat-dekat hamba dengan Tuhannya ialah dikala hamba itu (sujud), karena itu perbanyaklah permohonan di dalamnya”,(H.r. Ahmad, Abu Daud dan Nasai).
Apabila seseorang mempunyai sesuatu harapan dan cita-cita, atau bertemu dengan sesuatu masalah yang rumit lagi sulit, tidak lagi mampu dipecahkan dengan ikhtiar (otaknya). Janganlah ia berputus asa, hendaklah segeralah ia mengadu serta memohon kepada Allah dengan mengamalkan shalat.
ùõ|ÝÇ÷¡ÆC÷Ü ùnüMû÷¡ÆCDùL üÝøÚüêù÷QürC÷Ü , ×êbnÆCÛ|ÖbûnÆCÓC×sL
.................. ÷Û@üêù²ùw|güÆC  ë÷Ç÷±  û÷ËùC  þõ÷n@üêùM÷Ã÷Æ  D÷æ@û÷ÙùC÷Ü
Wasta’iinuu bish-shabri wash-shlaati wainnahaa lakabiiratun illaa ‘alaal khaasyi’iina.
Artinya : Dan usahakanlah pertolongan dengan bersifat sabar dan mengerjakan shalat, dan sesungguhnya shalat itu (memang) berat selain dari orang-orang yang tunduk hatinya (kepada Tuhan)”. Al-Baqarah 45).
Sewaktu sujud dalam shalat itulah, sampaikan segala rupa hajat setelah mengucapkan tasbih sujud yang ituntunkan Nabi saw. Dengan kata lain, boleh sajalah anda (menyusun) do’a dengan bahasa sendiri apa yang anda kehenaki setelah tasbih sujud itu. Ajaran ini akan melahirkan jiwa optimis (penuh harap) kepada seseorang.
5.            Membingbing jiwa sosial.
Dikala duduk simpuh bertahiyat, antara lain kita mengucapkan : assalaamu ‘alaina wa’alaa ‘ibadillaahish-shaalihiina, “semoga keselamatan bagi kami dan hamba-hamba Allah yang baik-baik”, allaahumma shalli ‘alaa Muhammadin wa’alaa aali Muhammad (in) makaa shallaita ‘alaa ibrahiima(a) wa’alaa Ibrahiim, “Ya Allaah, semoga Engkau menambah rahmat kebahagiaan kepada Muhammad dan keluarganya dst…….an terakhir kita ucapkan : assalaamu ‘alaikum warahmatullaahi (i),” semoga selamalah engkau semua beserta rahmat Allah”.
Ucapan ucapan itu, jelaslah bukan ucapan yang egois, tetapi membimbing kita ke arah jiwa sosial, yakni memperhatikan kepentingan orang lain dengan wujud “do’a” yang mengandung keselamatan dan kemaslahatan bersama.
6.            Membersikan jiwa  dari noda (dosa).
Dengan mengamalkan “shalat lima waktu” didalam sehari semalam, qakan menghapuskan kesalahan-kesalahan atau dosa yang telah kita perbuat, selama kita terjauh ari melakukan dosa besar.
Nabi Muhammad saw. Bersabda :
ü×øÂùj÷b÷C ùKD÷MùL Cúnüæ÷Ù  û÷Ø÷C üÝ÷Æ , ×êbnÆCÛ|ÖbûnÆCÓC×sL
üÛùÕ ë|¿üM÷é  üÈ÷å \OC û÷n÷Õ ÷tüÖ÷f \ÔüÝ÷é  ûøÈø øçüÚùÕ øÈùs÷Qü·÷é
,ùtüÖ÷güÆC ùOC÷Ý÷Çû÷¡ÆC øÈüUùÕ ÷ÄùÆ÷l÷º  :÷ÅD÷¾ ? þñüê÷v  ùç@ùÙ÷m÷i
......................................D÷éD÷©÷güÆC  û÷ÛùæùL  øÓCC  üÝøcüÖ÷é
Lau anna nahraan bibaabi ahadikum yaghtashilu minhu kulla yaumin khamsa marratin hal yabqaa min daranihii syai-un ? qala : fadzalika mitslush-shalaatil khamsi, yamhumllaahu bihinnal khathaayaa. ) sunan abii dawud –juz 1 : 23)
Artinya : sesungguhnya sekiranya seseorang di antara kamu (tinggal) di tepi sungai, ia mandi lima kali  setiap hari, adakah kiranya daki-daki yang tinggal sedikit pun padanya? Beliau berkata : “maka yang demikian itu adalah serupa dengan mengamalkan shalat lima waktu (yang karenanya) Allah akan menghapuskan dosa-dosanya”. Sunan Abi Daud, Juz 1 : 23)
Falah di akhirat
Yang dikendaki “falah di akhirat”, ialah kehidupan yang abadi, memiliki kekayaan yang tak terbatas, kemuliaan yang tak mengenal kehinaan, dan ilmu pengetahuan yang mutlak.
Demikianlah, hikmah daripada shalat itu, wallaahu a’lam.       

Selasa, 10 April 2012

Bab Shalat 'Idain dua Hari Raya. tulisan versi arabic & latin


Bab Shalat ‘Idain (Dua Hari Raya)
1.Shalat ‘Idain (Dua Hari Raya)
Hukum mengerjakan shalat dua hari raya itu adalah sunnah mua’akkadah. Sedangkan waktunya jatuh paa tanggal (1 Syawal) untuk shalat idul fitri. Dan (10 Dzik Hijjah) untuk idul Adha. Adapun cara mengerjakannya tiak sama dengan shalat yang lain. Karena dalam shalat hari raya ini, dalam raka’at pertama ditambah takbir (7x) an (5x) dalam raka’at kedua. Dan takbir ini dilakukan sesudah takbiratul ihram dan takbir selagi bangkit berdiri setelah mengerjakan raka’at pertama. Diantara tiap-tiap takbir supaya membaca
×êbûnÆCÛÖbûnÆCÓC×sL
ün÷MüÂ÷CøÓC÷ÜøÓCû÷ËùC ÷ç|ÆùC÷Ë÷Ü ùçû|ÇùÆ øjüÖ÷cüÆC÷ÜùÓC÷ØD÷cüMør
Subhaanallaahi wal hamdulillaahi walaa ilaaha illallaahu wallaahu akbar.
II. Surat yang Dibaca.
Pada raka’at pertama, setelah membaca Fatihah supaya membaca surat Al’A’la, dan dalam raka’at kedua surat Al_Ghaasyiyah,
III. Lafazh Niat Shalat Sunnah ‘Idul Fitri:
DúÕüÝøÕF÷Õ ùÛüê@÷Q÷²üÂ÷m ùnü©@ù»üÆC ùjüê@ù²ùÆ úöû÷Ú@ør ëûùÇ÷zøC
..............................................ë÷ÆD÷²÷P ùçû|ÇùÆDúÕD÷ÕùC/
Ushalli sunnatan li’idil fitri rak’ataini ma’muman/imam lillaahi ta’ala.
Artinya : Aku niat shalat sunnah ‘idul fitri ua raka’at dengan ma’muman/imam karena Allah Ta’ala.
1V. Lafazh Niat Shalat ‘Idul Adha.
DúÕüÝøÕF÷ÕùÛüê÷Q÷²üÂ÷më÷cü¤÷ËC ùjüê@ù²ùÆ úöû÷Ú@ør ëûùÇ÷zøC
.............................................ë÷ÆD÷²÷P ùçû|ÇùÆDúÕD÷ÕùC/
Ushalli sunnatan li’dil adha rak’ataini ma’muman/imaman lillaahi ta’alaa.
Artinya : Aku niat shalat sunnah ‘Iul adha dua raka’at dengan ma’muman/imaman karena Allah Ta’ala.
V. Masa Membaca Takbir.
Pada hari raya ‘Idul Fitri, mulai paa malam hari raya hingga imam masuk shalat, sedangkan pada hari raya ‘Idul Aha /Qurban, ialah mulai subuh hari Arafah hingga Ashar hari tasyriq yaitu tanggal (11,12,13) Dzil Hijjah. Isunahkan tiap-tiap selesai shalat fardhu.
VI. Lafazh Takbir.
øÓ÷C øÓC û÷ËùC ÷ç|ÆùC ÷Ë ün÷Mü ÷C øÓ÷C ün÷Mü ÷C øÓ÷C ün÷Mü ÷C øÓ÷C
.........................................øjüÖ÷cüÆC ùçû|ÇùÆ÷Ü ün÷MüÂ÷C
1. Allaahu akbar,allaahu akbar, allaahu akbar, laa ilaaha illallaahu allaahu akbar allaahu akbar walillaahil hamdu.
Artinya : Allah itu Maha Besar.2x
Tiada Tuhan melainkan Allah, dan Allah itu Maha Besar. Allah itu Maha besar, dan bagi Allah jualah segala puji.”
ùçû|ÇùÆøjüÖ÷cüÆC÷Ü CúnüêùM÷Âün÷Mü ÷C øÓ÷C ün÷Mü ÷CøÓ÷C ün÷Mü ÷C øÓ÷C
...................úÌüêùz÷C÷Ü úõ÷nüÃøL ùÓC ÷ØD÷cüMør÷Ü CúnüêùU÷Â
2. Allaahu akbar (4x) kabiiran walhamdulillaahi katsiiran wasubhaanallaahi bukratan wa ashiilaan.
Artinya : Allaah itu Maha Besar 3x
Allaah itu Maha Besar lagi sempurna kebesaran-Nya, segala puji bagi Allah, Maha Suci Allah pada pagi dan sore.
øç@÷Æ ÷Ûüêù¡@ùÇücøÕ øäDû÷éùC û÷ËùC øjøM@ü²÷Ù ÷Ë÷Ü øÓC û÷ËùC ÷ç|ÆùC÷Ë
............................... ÷ØüÜønù»÷ÃüÆC ÷äùn÷ÂüÝ÷Æ÷Ü ÷Ûüé ûùjÆC
3. Laa ilaaha illallaahu walaa na’budu illaa iyyaahu mukhlishiina lahud-diina walaukarihal kafiruuna.
Artinya : Tiak ada Tuhan melainkan Allah dan kami tidak akan menyembah selain Dia. Dengan ikhlash menurut agama-Nya, walaupun orang-orang kafir membencinya.”
øä÷jüM÷± ÷n÷¡÷Ù÷Ü øä÷jü±÷Ü ÷½÷j÷z . üä÷jüb÷Ü øÓC û÷ËùC ÷ç|ÆùC÷Ë
................üä÷jüb÷Ü ÷KC÷püb÷ËüC ÷Ô÷p÷å÷Ü øä÷jüÚøX û÷p÷±÷C÷Ü
4. laa illaaha illallaahu wahdahu. Shadaqa wa’dahu wanashara ‘abdahu wa a’azza junahu wahazamal ahzaaba wah dah.
Artinya : Tiak ada Tuhan melainkan Allah, Tuhan Yang Maha Esa, janji-Nya benar, menolong hamba-Nya, menolong tentara-Nya, mengalahkan musuh-Nya tanpa bantuan orang lain (sendirian).”
.øjüÖ÷b ùçû|ÇùÆ÷Ü ün÷MüÂ÷C øÓ÷C ün÷MüÂ÷C øÓC÷Ü øÓC û÷ËùC ÷ç@@|ÆùC÷Ë
5. laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar allaahu akbar walilahil hamdu.
Artinya : Tidak ada Tuhan melainkan Allah, Allah Maha Besar Allah Maha Besar, segala puji bagi Allah.”
VII. Lafazh Niat Puasa Hari Tarwiyah :
ë|ÆD÷²@÷P ùçû|Ç@ùÆ úö@û÷Ú@ør ùö@÷éùÜün@û÷QÆC  ÷ÔüÝû÷¡ÆC øR@üé÷Ý÷Ù
Nawaitush-shauma tarwiyati sunnatan lillaahi ta’ala.”
Artinya : Aku niat puasa hari Tarwiyah karena Allah Ta’ala.”
VIII. Lafazh Niat Puasa Hari ‘Arafah :
ë|ÆD÷²@÷P ùçû|Ç@ùÆ ùö@@÷º÷n@÷± ùÔüÝ÷êùÆ ÷ÔüÝ@û÷¡ÆC øR@@üé÷Ý@÷Ù
Nawaitu lishauma liyaumi ‘arafata sunnatan lillaahi ta’ala.
Artinya : Aku puasa sunnah hari ‘Arafah karena Allah Ta’ala.”
Tamat

Bab Shalat Witir. tulisan versi arabic & latin


Bab Shalat Witir
1.                  Shalat Witir.
Shalat witir setiaknya satu raka’at, biasanya tiga raka’at engan dua salam, paling banyak sebelas raka’at tiap dua raka’at salam dan yang terakhir satu raka’at salam surat yang ibaca dalam raka’at pertama adalah surat (Al’Ala’la), seang dalam raka’at kedua surat (Al-Kafirun) sdang raka’at yang paling akhir (yang ganjil) ialah surat (Al-Ikhlash, Al_Falaq, dan An-Nas).
Masa mengerjakannya, sesuah shalat I’sya’, sedang di bula Ramadhan sesudah shalat tarawih. Jadi shalat witir tidak hanya di kerjakan dalam bulan Ramadhan saja, tetapi setogyanya dikerjakan pada tiap-tiap malam walaupun hanya satu raka’at.
II. Lafazh Niat Shalat Witir Dua Raka’at :
ë|ÆD÷²÷Pùçû|ÇùÆDúÕD÷ÕùC/DúÕüÝøÕF÷ÕùÛüê÷Q÷²üÂ÷mùnüPùÝüÆCúöû÷ÚørëûùÇ÷zøC
Ushalli sunnanatal witri rak’ataini ma’muman / imaman lillaahi ta’alaa.
Artinya : Aku niat shalat sunnah witir dua raka’at jai me’muman/imaman karena Allah Ta’ala.

III. Lafazh Niat Shalat Witir Satu Raka’at.
ë|ÆD÷²÷P ùçû|ÇùÆ úÔD÷ÕùC/DúÕüÝøÕ F÷Õ úöû÷Úør ùnüPùÝüÆC úöû÷Úør ëûùÇ÷zøC
Ushalli rak’atal witri sunnatan ma’muman/imaman  karna Allah Ta’ala.
Artinya : Aku niat shalat witir satu raka’at menjadi ma’mum/imam karena Allah Ta’laa.

IV. Warid sesudah Shalat Witir.
3* ùqüÜøjûøø¿üÆC ùÄùÇ÷ÖüÆC ÷ØD÷cüMør
Subhanallah malikul quuus.
Artinya : Maha suci yang berkuasa, Tuhan yang Suci (Qudus).”
Do’a Sesudah Shalat Witir

D÷f DúMüÇ÷¾ ÷ÄøÇ÷ðüs÷Ù÷Ü DúÖùïC÷iDúÙD÷ÖüéùC ÷ÄøÇ÷ðür÷CëûùÙùE û÷×øæû|ÇÆ÷C
Dú²ùºD÷Ù DúÖüÇù± ÷ÄøÇ÷ðüs÷Ù÷Ü Dú¾ùiD÷zDúÚüêù¿÷é ÷ÄøÇ÷ðüs÷Ù÷Ü Dú²ùr
DúÖûùê÷¾  DúÚ@üéùi ÷ÄøÇ÷ðüs@÷Ù÷Ü DúcùÆD÷z úÌ÷Ö@÷± ÷ÄøÇ÷ðüs@÷Ù÷Ü
ùö÷êùºD÷²üÆC ÷ÔD÷Ö÷P ÷ÄøÇ÷ðüs÷Ù÷Ü ÷ö÷êùºD÷²üÆC÷Ü ÷Ýü»÷²üÆC ÷ÄøÇ÷ðüs÷Ù÷Ü
ë|Úù·üÆC ÷ÄøÇ÷ðüs@÷Ù÷Ü ùö÷êùºD÷²üÆC ë÷Ç÷± ÷nüÃûøwÆC ÷ÄøÇ÷ðüs@÷Ù÷Ü
D÷êùz÷Ü D÷Ú÷P÷Ì÷z Dû÷ÚùÕ üÈ÷M÷¿÷P D÷Úû÷L÷m û÷×øæû|ÇÆ÷C .ùqDû÷ÚÆC ùÛ÷±
ü×ûùÖ÷P÷ÜD÷Ù÷jûøM÷²÷P÷Ü D÷Ú÷±ûøn÷¥÷P÷Ü D÷Ú÷²ûøw÷g÷P÷ÜD÷Ú÷ÕD÷êù¾÷Ü D÷Ú÷Õ
ë÷Ç÷z÷Ü . ÷ÛüêùÖùbû÷nÆC ÷×÷büm÷CD÷é øÓ÷CD÷é üÓCD÷é D÷Ù÷nüêù¡ü¿÷P
ùç@ùM@üc÷z÷Ü ùç@ùÆ÷CëÇ÷±÷Ü \jû÷Ö@÷cøÕ D÷Ùùjûùê@÷r ë÷Ç÷± øÓC
.............. ÷ÛüêùÖ÷ÆD÷²üÆC ûùK÷m ùçû|ÇùÆøjüÖ÷cüÆC÷Ü  ÷Ûüêù²÷ÖüX÷C
Allahumma innii as aluka iimaanan daaiman wanas aluka qalban khaasi’an wanas aluka yaqiinan wanas aluka ‘ilman naa fi’an wanas aluka ‘amalan shaalihan wanas aluka tamaamal ‘aafiyati wanas alukasy-syaukra’alal ‘aafiyati wanas aluka ghinaa ‘aninnaasi. Allaahumma rabbanaa taqabbal minnaa  shalaatanaa wasyiaamana waqiyaamanaa watakhasy-syu’ana watadlar ru’anaa wata’abbudanaa watammim taqshiiranaa ya Allah ya Allah Ya Allah Ya Arhamar-rahimiina. Washalallaahu ‘alaa sayyidinaa muhammadin wa’alaa aalihi washakhbihi ajma’iina walhamdulillaahi rabbil’alamiina.

Artinya : Ya Allah, kami mohon kepada-Mu iman yang tetap, hati yang khusyu’, keyakinan yang benar, ilmu yang bermanfa’at, amal yang baik, agama yang lurus, kmaafan an keselamatan, dan merasa cukup terkaya atas manusia.
Ya Allah, Tuhan kami, semoga Engkau terima sembah yang kami, puasa kami, ibadah kami, khusyu’ dan merendahnya kami, dan pengabdian kami, dan sempurnakan kekuarangan kami, Ya Allah, Tuhan kami yang Maha Pengasih, semoga Engkau limpahkan kesejahteraan dan kselamatan atas sebaik-baik makhluk, penghulu kami, Nabi Muhamma saw, beserta sekalian sahabat dan keluarganya. Segala puji bagi Allah pemelihara skalian alam.”

Tamat



Bab Shalat Sunnah Ihram. tulisan versi arabic & latin

Bab Shalat Sunnah Ihram
1. Shalat Sunnah Ihram Dan Thawaf
Shalat Sunnah Ihram dikerjakan sebelum memakai pakaian ihram haji, sedang shalat sunnah Thawaf ialah shalat sunnah yang dilakukan sesudah Thawaf (baik Thawaf wajib atau Thawaf sunnah).
Adapun pengertian ihram disini ialah sewaktu akan memulai ibadah Haji, sedang Thawaf ialah mengelilingi K’bah tujuh kali putaran.
II. Lafazh Niat Shalat Sunnah sebelum ihram :
×êbû nÆCÛ|ÖbûnÆCÓC×sL
ë|ÆD÷²÷P ùçû|ÇùÆ ùÛüê÷Q÷²üÂ÷m ùÔC÷nübùËC ÷ÈüM÷¾ úöû÷ÚørëûùÇ÷zøC
Ushalli sunnatan qablal ihraami rak’ataini lillahaahi ta’alaa.
Artinya : Aku niat shalat sunnah sebelum ihram dua raka’at karena Allah Ta’ala.”

III. Lafazh Niat Shalat Sunnah sesudah Thawaf.
×êbû nÆCÛ|ÖbûnÆCÓC×sL
ë÷ÆD÷²÷P ùçû|ÇùÆ ùÛüê÷Q÷²üÂ÷m ù¹C÷Ýû÷©ÆC÷jü²÷L úöû÷Úør ëûùÇ÷zøC
Ushalli sunnatan qabla ihraami rak’ataini lillaahi ta’alaa.
Artinya : Aku niat shalat sunnah sebelum ihram dua raka’at karena Allah Ta’alaa.
Tamat

Senin, 09 April 2012

Bab Shalat Jama' dan Qashar


Bab Shalat Jama’ Dan Qashar
1. Shalat Jama’
Shalat jama’ artinya shalat yang dikumpulkan, yakni mengerjakan dua macam shalat (fardhu pada satu waktu).
Dengan perkara lain, dibolehkan kata mengerjakan Shalat Dhuhur dan ‘Asha pada waktu Dhuhur atau ‘Ashar. Begitu pula Shalat Maghrib dan ‘Isya’ pada waktu Maghrib atau ‘Isya’. Dan shalat jama’ itu ada (2) macam, yaitu Jama’ (Taqdim dan Jama’ Ta’khir).
dengan perkataan lain, dibolehkan kita mengerjakan Shalat Dhu8hur dan ‘Ashar pada waktu Dhuhur atau ‘Ashar. Begitu pula Shalat Maghrib dan ‘Isya’ pada waktu Maghrib atau ‘Isya. Dan Shalat Jama’ itu ada  (2) macam, yaitu Jama’ Taqdim dan Jama’ Ta’khir.
1.      Jama’ Taqdim.
Apabila kita mengerjakan Shalat Dhuhur dan ‘Ashar pada waktu Dhuhur, atau Shalat Maghrib dan ‘Isya’ pada waktu Maghrib.
II. Jama’ Ta’khir.
Apabila kita mengerjakan Shalat Dhuhur dan ‘Ashar pada waktu ‘Ashar, atau Shalat Maghrib dan ‘Isha’ pada waktu ‘Isya’.
Shalat Yang boleh dijama’
Shalat yang beleh dijama’ itu ialah shalat Dhuhur dengan ‘Ashar dan Maghrib dengan ‘Isya’. Sedang ‘Ashar dengan Maghrib, ‘Isya’ dengan Shubuh  atau Shubuh dengan Dhuhur, tidak boleh dijama’
Yang mendapat rukhash (prioritas) untuk menjama’ shalat itu ialah :
1.      Orang yang dalam safar (perjalanan), yakni selama berada dalam suatu negeri tempat singgah yang tidak bermaksud akan tinggal menetap di situ.
2.      Orang yang dalam kesibukan, sekali pun tidak dalam safar.
Dalam keadaan demikian boleh mengerjakan jama’ ta’khir saja, dan hal seperti ini jarang sekali dikerjakan Rasulullah saw.
Kafiyat Shalat Jama’’
Untuk mengerjakan shalat jama’, baik jama’ taqdim maupun jama’ ta’khir seyogyanya dikerjakan menurut tertib waktu. Jadi shalat Dhuhur dikerjakan dahulu dari shalat ‘Ashar dan shalat Maghrib dikerjakan dahulu dari shalat ‘Isya’.
Disunnahkan  pula untuk shalat jama’ itu kita bacakan satu adzan dan dua iqamah; yaitu mula-mula kita bacakan adzan kemudian iqamah, sesudah antara kedua shalat kita bacakan iqamah sekali lagi.

2.      Shalat Qashar
Shalat Qashar, artinya shalat yang diringkaskan, yakni shalat yang (4) raka’at menjadi (2) raka’at. Dan yang dibolehkan mengqashar shalat itu hanyalah orang yang dalam safar saja, lain tidak.
Karena yang diringkaskan itu shalat yang raka’atnya empat seperti Dhuhur,’Ashar dan ‘Isya’, maka shalat Maghrib dan Shubuh tentulah tidak dapat diqashar.
84. Tudak ketentuan agama yang membatasi “Jarak Jama’, bahkan Nabi saw. Mengqashar shalatnya sewaktu di Dzil Hulaifah (Jarak antara Madinah-Dzill Hulaifah kira-kira (6mil). –R. Muslim(s)
85. Orang-orang yang dalam keaaan sakit, keadaan terdesak atau takut kerugian harta seumpama mengairi tanaman, memasak roti yang dikhawatirkan akan hangus bila ditinggalkan melakukan shalat, kelompok ulama besar berpenapat (berdasarkan hadits Ibnu Abbas dalam Muslim, Abi Daud dan lain-lain.) maka boleh menjama’ shalatnya, baik jama’ taqdim maupun jama’ ta’khir.
86  R. Muslim (s)
87  Q.S. An-Nisa’ 101 H.R/ Muslim (s)
88  R. Ahmad, an demikian menurut ijma’.
Seperti halnya pada shalat Dhuhur an ‘Ashar biasanya, maka pada shalat qashar Dhuhur dan ‘Ashar itu bacaan Fatihah dan ayat-ayat Quran juga dibaca si.
3. Shalat Jama’ Qashar.
Sebagaimana keterangan yang terdahulu, bagi orang yang dalam safar, selain boleh menjama’ juga boleh mengqashar-nya.
Adapun pelaksanaannya sebagai berikut :
Shalat Dhuhur dua raka’at salam, kemudian dilanjutkan dengan shalat ‘Ashar dua raka’at; dan bila dikerjakan pada waktu Dhuhur namanya “Jama’ qashar taqdim” sedangkan bila dikerjakan pada waktu ‘Ashar namanya “Jama’ qashar ta’khir”.
Shalat Maghrib tiga raka’at salam, kemudian dilanjutkan dengan shalat ‘Isya’ dua raka’at; bila ikerjakannya paa waktu Maghrib namanya “Jama’ qashar taqdim” dan bila dikerjakan pada waktu ‘Isya’ namanya “Jama’ qashar ta’khir”
89  Untuk memudahkan ingatan tentang plaksanaan shalat jama’ qashar, dapatlah dirumuskan sebagai berikut :
D4   .  A4            M3   .  I4   dinamakan jama’ Taqdim
-------------dan------------
D………………..M
D4  .  A4              M3   .  I4   dinamakan Jama’ ta’khir  
……………dan………….
D………………..M
D2  .  A2              M3   .  I2   dinamakan jama’ qashar taqdim
……………dan………….
D………………..M
D2  .  A2              M3   .  I2   dinamakan jama’ qashar ta’khir.
…………...dan………….
A……………….I


Tamat

Shalat Sunnah Awwabin. tulisan versi arabic & latin

Shalat Sunnah Awabin
Awwabin adalah kata jama’ dari Awwab yang artinya kembali. Maksudnya disini adalah kembali kepada Allah dengan merasa melakukan sesuatu yang dianggap berdosa. Jadi melakukan shalat Awwabin ialah mengharap pengampunan oleh Allah Ta’ala.

Hukumnya ialah sunnah Ghair Kuakkadah, dan waktunya ialah sesudah shalat dua raka’at Ba’diyyah Maghrib. Shalat Awwabin boleh dilakukan dua raka’at, empat raka’at atau enam raka’at.
II. Lafazh Niat Shalat Sunnah Awwabin.
×êbû nÆCÛ|ÖbûnÆCÓC×sL
ë÷ÆD÷²÷Pùçû|ÇùÆùÛüê÷Q÷²üÂ÷m÷ÛýêùLCû÷Ü÷ËüC ÷õ÷Ì÷z úöû÷ÚørëûùÇ÷zøC
Ushalli sunnatan shalaatal awwabina rak’ataini lillaahii ta’alaa.
Artinya : Aku niat bersembahyang sunnah shalat Awwabin dua raka’at karena Allah Ta’ala.
Tamat

Shalat Sunnah Tahiyyatal Masjid. tulisan versi arabic & latin


Bab Shalat Sunnah Tahiyyatal Masjid
1.Shalat Tahiyyatal Masjid.
Setiap menginjungi masjid, senantiasa di dalam, sebelum duduk disunahkan mengerjakan sembahyang sunnah dua raka’at untuk menghormati masjid. Adapun surat yang di baca setelah fatihah, sekehendak hati.
Jikalau datang di masjid bertepatan dengan terdengarnya suara adzan, maka hendaklah berdiri saja terlebih dahulu sampai ketika selesainya adzan tersebut, kemudian setelah membaca do’a adzan , hendaknya terus sembahyang sunnah Tahiyyatal Masjid..
II.  Lafadh Niat Shalat Sunnah Tahiyyatal Masjid :
×êbû nÆCÛ|ÖbûnÆCÓC×sL
ë|ÆD÷²÷P ùçû|ÇùÆ ùÛüê÷Q÷²üÂ÷m ùjüêùYüs÷ÖüÆC÷ö÷êùc÷P úöû÷Úør ëûùÇ÷zøC
Ushallii sunnatan tahiyyatal masjidi rak’ataini lillaahi ta’alaa.
Artinya : Aku niat shalat sunnah Tahiyyatal Masjid dua raka’at karena Allah Ta’alaa.
Dan sebelum masuk masjid, supaya berniat akan beri’tikaf. Dan itu dikerjakan bukan hanya ketika shalat Jum’ah saja, tetapi setiap waktu ada di masjid, sebab I’tikaf itu disunnahkan. Adapun niatnya ialah :
ù¹D÷ÃùQü±ùËüC øRüé÷Ý@÷Ù , ×êbû nÆCÛ|ÖbûnÆCÓC×sL
ë|ÆD÷²@÷P ùç@û|ÇùÆ úö÷ûÚ@ør ùÁ÷mD÷MøÖüÆC ùjùYüs÷ÖüÆC ÷l|åëùº
Nawaitu I’tikaafa fiihaadzal masjidil mubaaraki sunnatan lillaahi ta’alaa.
Artinya : Aku niat beri’tikaf di masjid yang barakah ini, sunnah karena Allaha Ta’alaa.
1.Shalat Sunnah Mutlaq
×êbû nÆCÛ|ÖbûnÆCÓC×sL
ë÷ÆD÷²÷P ùçû|ÇùÆ ùÛüê÷Q÷²üÂ÷m úöû÷ÚørëûùÇ÷zøC
Ushalli sunnatan rak’ataini lillaahi ta’alaa.
Artinya : Aku niat shalat sunnah dua raka’at karena Allah Ta’alaa.
Tamat






Kamis, 05 April 2012

Shalat Tasbih. tulisan versi arabic & latin


Lafazh Niat Shalat Tasbih Pada Malam Hari.
×êbûnÆCÛ|ÖbûnÆCÓC×sL
÷ÈùMü¿÷QüsøÕ ùÛüê÷Q÷²üÂ÷m ùdüêùMüsû÷QÆC ÷öû÷Úør ëûùÇ÷zøC
ë|ÆD÷²÷P ùçû|ÇùÆ ùö÷ÇüMù¿üÆC
Ushallii sunnatat tasbiihi rak’ataini mustaqbilal qiblati lillaahi ta’alaa.
Artinya: Aku niat shalat Tasbih dua raka’at menghadap kiblat karena Allah Ta’alaa.
Lafazh Niat Shalat Tasbih Pada Siang Hari.
×êbûnÆCÛ|ÖbûnÆCÓC×sL
÷ÈùMü¿÷QüsøÕ \OD÷²÷Â÷m ÷³÷Lüm÷C ùdüêùMüsû÷QÆC ÷öû÷Úør ëûùÇ÷zøC
ë|ÆD÷²÷P ùçû|ÇùÆ ùö÷ÇüMù¿üÆC
Ushallii sunnatat tasbiihi arba’a rak’atatin mustaqbilal qiblati lillaahi Ta’alaa.
Artinya: Aku niat shalat Tasbih empat raka’at menghadap qiblat lillaahi Ta’alaa.
Cara Mengerjakannya:
1.            Niat
2.            Setelah membaca do’a iftitah lalu membaca surat Al_Fatihah, lantas membaca surat apa saja yang hafal. Kemudian sbelum ruku membaca Tasbih (15x). kemudian ruku.
3.            Kemudian ruku’ dan setelah membaca Tasbih yang biasa dibaca. Lalu membaca Tasbih (10x), kemudian I’tidal.
4.            ketika ber’itidal, setelah membaca tahmid I’tidal lalu membaca Tasbih (10x), kemudian sujud.
5.            Diwaktu sujud, setelah membaca Tasbih sujud seperti biasa, lalu membaca Tasbih (10x), kemudian duduk antara dua sujud.
6.            Setelah slesai membaca do’a lalu membaca Tasbih (10x), kemudian sujud kedua.
7.            Pada sujud kedua, setelah mmbaca Tasbih sujud seperti biasa, lalu membaca Tasbih (10x), kemudian setelah bangkit dari sujud kedua ini, hendaknya sebelum berdiri ke raka’at kedua terlebih dahulu melakukan “duduk istirahat” dan dalam duduk istirahat ini membaca Tasbih sebanyak (10x).
Dalam raka’at pertama ini jika kita hitung seluruhnya bacaan tasbihnya berjumlah (75x) tasbih, jadi bila kita lakukan (4 raka’at) jumlahnya (75x4 =300) tasbih. Sedang bila kita lupa membaca tasbih disalah satu tempatnya maka boleh dibaca pada tempat berikutnya.
Lafazh Tasbih:
×êbûnÆCÛ|ÖbûnÆCÓC×sL
ün÷MüÂ÷CøÓC÷ÜøÓCû÷ËùC÷ç|ÆùCË÷Üùçû|ÇùÆøjüÖ÷cüÆC÷ÜùÓC÷ØD÷cüMør
Subhaanallaahi walhamdulillaahi walaa ilaaha illaahu wallaahu akbar.
Artinya: Maha Suci Allah, sgala puji bagi Allah, tidak ada Tuhan selain Dia dan Dia Maha Besar.
Surat yang Dibaca:
  1. Raka’at Pertama sesudah Fatihah membaca surat At Ta katsur.
  2. Raka’at kedua ssudah Fatihah membaca surat Al’Ashri.
  3. Raka’at ketiga ssudah Fatihah membaca surat Al Kafirun.
  4. Raka’at keempat sesudah Fatihah membaca surat Al Ikhlash.
Tamat

Bab : I'tikaf. tulisan versi arabic & latin



Bab : I'tikaf
1. I'tikaf.
Arti ‘itikaf menurut bahasa/lughah dapat diartikan berdiam diri atas sesuatu hal, sedangkan kalau menurut istilah Syara’ adalah berdiam diri disuatu tempat ibadah sebagai suatu ibadah yang disunatkan untuk dikerjakan pada setiap waktu, jika lebih baik dilakukan pada bulan suci Ramadhan, khususnya yaitu pada hari kesepuluh yang terakhir agar turunnya Lailatul Qadar.
2. Cara Melakukan I'tikaf.
a. Niat bacaannya sebagai berikut:
×êbûnÆCÛ|ÖbûnÆCÓC×sL
ë|ÆD÷²@@@@÷P ùçû|ÇùÆ ÷¹D÷ÃùQ@@@@@ü±ùËüC øR@@@@@@üé÷Ý÷Ù
Nawaitu I’tikafa lillahi ta’alaa.
Artinya: Saya niat ‘itikaf karena iman dan mengharapkan atas Allah, karena Allah semata.
b. berdiam dan duduk dimasjid sambil memperbanyak dzikir, tafakur, dan membaca do’a tasbih serta diutamakan membaca ayat suci Al-Quran.
c. menjauhkan diri dari pada hal-hal yang tidak berguna. Juga dalam mengerjakan I’tikaf disunatkan membaca do’a yang bacaannya sebagai berikut:
Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annii”
Artinya: Ya Allah sesungguhnya engkau menyukai Ma’af, karena itu berikanlah aku ma’af atas diriku.”
Rukun I’tikaf
I’tikaf itu dianggap syah, apabila dikerjakan di masjid/mushala serta memenuhi hukum dan rukunnya.
Rukun I’tikaf antara lain:
  1. Berniat: niatnya berserah diri kepada Allah dan jikalau berdiam didalam masjid tidak memakai niat, maka itu tidak sampai pada tingkat I’tikaf.
  2. Berdiam diri di masjid: tetapi tidak cukup dengan berdiam saja atau thumaninah, tetapi harus berdiam diri sambil merenungkan diri.
  3. Harus dilakukan didalam masjid, jika tidak didalam masjid maka dianggap tidak sah.
  4. Harus beragama Islam dan suci, serta baligh.
Hal-hal yang membatalkan I’tikaf.
  1. Keluar dari masjid dengan tanpa ada keperluan bagi yang beri’tikaf.
  2. Melakukan hubungan badan dengan istri.
  3. Keluar dari Agama Islam/Murtad.
  4. Hilang akal dikarenakan gila atau mabuk.
  5. Datang waktu haid/nifas yang kesemuanya dapat mendatangkan hadats besar.”
 Tamat..........................................

Shalat Taubat. tulisan versi arabic & latin

1. Shalat Sunnah Taubat
Shalat sunnah Taubat hukumnya sunnah muakkadah bagi siapa saja yang sudah nyata-nyata berbuat sesuatu (Dosa). Terutama dosa besar. Dan sempurnanya shalat sunnah Taubat bila disertai (azam) di dalam hati tidak akan mengulangi perbuatan (Dosa) yang pernah dilakukannya, baik yang ada hubungannya dengan Allah, maupun dengan manusia, slain itu harus merasa menyesal atas apa yang telah diperbuatnya itu sekalip[un dikerjakannya tanpa disengaja, apalagi kalau dengan sngaja.
Selain itu, bila merasa berdosa kepada ssamanya, maka disamping memohon ampunan kepada Allah, ia harus minta maaf kepada yang pernah disalahinya itu.
2. Cara melakukan Shalat Sunnah Taubat.
Dilakukan secara munfarid atau berjama’ah. Boleh dua raka’at, empat raka’at atau enam raka’at. Waktunya boleh siang atau malam. Sedang surat yang dibaca setelah Fatihah aitu boleh sekehendaknya. Tetapi surat yang panjang adalah lebih baik dan utama.
3. Lafazh Niat Shalat Sunnah Taubat.
×êbûnÆCÛ|ÖbûnÆCÓC×sL
ë|ÆD÷²÷P ùçû|ÇùÆ ùÛüê÷Q÷²üÂ÷m ùö÷LüÝû÷QÆC ÷öû÷ÚørëûùÇ÷zøC
Ushalli sunnat-taubati rak’ataini lillahi ta’ala.
Artinya : Aku niat shalat sunnah taubat dua raka’at karena Allah Ta’alaa.
4. Do’a Sesudah Shalat Taubat.
Sebaiknya membaca (Istighfar) sebanyak-banyanya, sambil menyesal di dalam hati, dan berazam tidak akan mengulanginya kembali. Kemudian membaca induk (raja) istighfar sebagai berikut:
÷ç|ÆùC÷ËëûùL÷m÷RüÙ÷C û÷×øæû|Æ÷C,×êbûnÆCÛ|ÖbûnÆCÓC×sL
÷Áùjüæ÷±ë|Ç÷± D÷Ù÷C÷Ü ÷ÁøjüM÷± D÷Ù÷C÷Ü ëùÚ÷Qü¿÷Ç÷f÷RüÙC û÷ËùC
øôüÝøL÷C .øRü²÷Ú÷zD÷Õûùn÷v üÛùÕ÷ÄùL øküÝø±÷C øRü²÷©÷QürCD÷Õ
ëùÆünù»üµD÷º  ëùMüÕC÷lùL  øôüÝøL÷C ÷Ü  ë|÷Ç÷±  ÷ÄùQ÷Öü²ùÚùL ÷Ä÷Æ
.................÷RüÙ÷C  û÷ËùC  ÷KüÝøÙ ûølÆC  ønù»ü·÷é÷Ë  øçû÷ÙùD÷º
Allahumma anta rabbii laa ilaaha illa anta khalaqtani wa anaa ‘abduka wa anaa ‘alaa ‘abdika maastatha’tu  a’uudzubika min syarrimaa shana’atu. Abuu-ulaka ni’matika ‘alayya wa abuu-u bidzambii faghfirlii fainnahu laa layaghfirudzunuuba olla anta.

Artinya : Ya Allah, ngkaulah Tuhan kami, tiada Tuhan melainkan Engkau. Engkau Dzat yang telah menjadikan kami, dan kami adalah hamba Engkau, dan kamipun dalam ketentuan dan janji Engkau sedapat yang kami lakukan. Kami mngakui kenikmatan yang telah ngkau limpahkan kpada kami, juga mengakui akan dosa kami, karena itu berilah ampunan kpada kami, sebab ssungguhnya tidak ada yang memberi pengampunan kepada kami, sebab sesungguhnya tidak ada yang memberi pngampunan kecuali ngkau sndiri.”..........................Tamat 

Shalat Dhuhaa. tulisan versi arabic & latin


×êbûnÆCÛ|ÖbûnÆCÓC×sL
ë|ÆD÷²÷P ùçû|ÇùÆ ùÛüê÷Q÷²üÂ÷m ë|cûø¥ÆC ÷öû÷ÚørëûùÇ÷zøC
Ushallii sunnatadh-dhuhaa rak’ataini lillaahi ta’aalaa.
Arinya: Aku niat shalat dhuha dua raka’at karena Allah Ta’alaa.
Surat yang dibaca :
Raka’at pertama ssudah Fatihah membaca Ayat Kursi (10x) sedang pada raka’at kedua sesudah Fatihah membaca surat (Al_Ikhlash 10x). siapa yang melakukannya akan memperoleh Ridha Allah yang amat besar.

ôD÷cûø¥ÆCû÷ØùC û÷×øæû|ÇÆ÷C , ×êbûnÆCÛ|ÖbûnÆCÓC×sL
÷ÄøÆD÷Ö÷X  ÷ÅD÷Ö÷YüÆC÷Ü  ÷ÁøôD÷æ÷L  ÷ôD÷æ÷MüÆC÷Ü  ÷ÁøôD÷cø¤
÷ö÷Öüsù²üÆC÷Ü  ÷ÄøP÷müjø¾  ÷õ÷müjø¿üÆC÷Ü ÷ÄøP û÷Ýø¾  ÷õ û÷Ýø¿üÆC÷Ü
ùô÷DÖû÷sÆCëùº ù½üoùmëùº ÷ØD÷ üØùC û÷×øæû|ÇÆ÷C ÷ÄøQ÷Öüsù±
÷ØD÷ üØùC÷ÜøçüXùnüf÷D÷ºù£üm÷ËüCëùº÷ØD÷ üØùC÷ÜøçüÆùpüÙD÷º
üØùC÷Ü øäünûùæ÷©÷º DúÕC÷n÷b÷ØD÷ üØùC÷Üøäünûùs÷ê÷º Cúnùsü²øÕ
÷ÄùïD÷æ@÷L÷Ü ÷ÄùïD÷c@ø¤ ûùÀ÷cùL øçüL ûùn÷¿÷º Cújüêù²÷L ÷ØD÷Â
÷Rüê@÷P÷CD÷Õëù@ÚùP|C ÷Ä@ùP÷müj@ø¾÷Ü ÷ÄùPû÷Ýø¾÷Ü ÷ÄùÆD÷Ö÷X÷Ü
.÷ÛüêùcùÆDû÷¡ÆC÷Á÷iD÷Mù±
Do’a sesudah Shalat Dhuha:
Allahumma inna dh-dhuhaa-a dhuhaa-uka  walbahaa-a bahaa-uka, wal jamaala jamaaluka wal quwwata quwwatuka, wal qudrata qudratuka wal isma ismatuka,. Allahumma inii kaana rizqiq fis-samaa-i fa anjilhu, wa in kaana fil ardhi fakhrijhu, wa in kaana mu’siran fayassirhu wain kaana haraaman fathakh-khirhu, wa in kaana ba-iidan faqarribhu bihaqqi dhuha-ika wabaha-ika wajamalika, faqaribhu bihaqqi dhuha-ika wabaha-ika wajamalika, waquwwatika waqudratika, aatinii maa ataitaa ‘ibaadakash-shaalihiin.

Artinya: Ya Allah ssungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha ngkau, keagungan adalah keagungan Engkau, keindahan adalah kebagusan keindahan Engkau, kekuatan adalah kekuatan Engkau, kekuasaan adalah kekuasaan ngkau, penjagaan adalah penjagaan ngkau. Ya Allah, apabila rizqi kami di atas langit, maka turunkanlah. Apa bila berada di bumi, maka keluarkanlah. Apabila sukar maka mudahkanlah. Apabila haram maka sucikanlah. Apabila jauh maka dekatkanlah dengan hak waktu dhuha, keagungan kebagusan, kekuatan dan kekuasaan Engkau. Ya Allah, berikanlah kepada kami apa-apa yang telah Engkau berikan kepada hamba Engkau yang shalih-shalih.”
Tamat